Minggu, Juli 27, 2025

Pemprov Jateng Laksanakan Gerakan Pasar Murah di 10 Daerah

Share

PanenTalks, Purworejo – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar gerakan pangan murah (GPM) di 10 kabupaten/ kota sebagai upaya mrnjaga stabilitas harga pangan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau pelaksanaan gerakan pangan murah (GPM) di Kantor Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Senin, 7 Juli 2025.

“Tahap awal ini di 11 kabupaten/kota, kerja sama dengan JTAB, Bulog, dengan Muspida untuk melakukan penetrasi harga agar tidak terjadi kelangkaan kelangkaan dan fluktuasi harga yang terlalu tinggi di masyarakat karena ini nanti akan mempengaruhi inflasi di wilayah kita,” kata Luthfi.

Menurut dia, gerakan tersebut merupakan intervensi dari Pemprov Jateng untuk merespons kenaikan harga beberapa bahan pokok. Selain itu, menjaga keterjangkauan harga beli masyarakat. Subsidi harga bahan pokok dengan nilai total Rp40 Juta dengan perkiraan omzet Rp300 Juta.

“GPM ini dilaksanakan dengan melibatkan para pelaku usaha pangan seperti BUMN, BUMD, gapoktan/poktan/ pelaku usaha pangan lainnya sehingga mendapatkan harga dasar dan memotong panjangnya rantai distribusi untuk sampai tangan konsumen,” kata dia.

Komoditas di GPM antara lain Beras 10 ton, harga normal Rp13.500/kg subsidi Rp 2.500/kg menjadi Rp11.000/kg. Minyak Goreng 2.000 liter, harga normal Rp18.000/liter mendapat subsidi Rp4.000/liter menjadi Rp14.000/liter. Telur Ayam Ras 1 ton harga normal Rp28.000/kg mendapat subsidi jadi Rp24.000/kg.

Kemudian ada Gula Pasir 500 kg, harga normal Rp17.500/kg dengan subsidi harga Rp15.000/kg, Bawang Putih 250 kg harga normal Rp 36.000/kg setelah dapat subsidi menjadi Rp28.000/kg. Bawang Merah harga normal Rp50.000/kg sekarang dengan harga Rp40.000/kg. Cabai Rawit Merah harga normal Rp 50.000/kg menjadi harga Rp30.000/kg.

“Kegiatan ini adalah dengan memberikan bahan pokok murah atau subsidi,” kata dia

Intervensi pemerintah ini, kata dia, dalam rangka penetrasi harga agar terjangkau oleh masyarakat dan inflasi terjaga.

Menurut Luthfi, Bulog akan menindaklanjuti kenaikan harga beras di beberapa daerah. Apalagi saat ini sudah masuk musim panen sehingga penetrasi agar tidak terjadi kenaikan harga tinggi tetapi masih dapat menjaga harga nilai tukar petani. (*)

Read more

Local News