Rabu, November 12, 2025

Pemprov Tekankan Sinergi Guna Kendalikan Harga Bahan Pokok

Share

PanenTalks, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menekankan pentingnya sinergi dalam upaya mengendalikan harga. Hal ini juga bisa menjamin ketersediaan pangan strategis di provinsi memiliki 35 kabupaten/ kota ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menilai, potensi produksi pangan memiliki potensi mengendalikan harga. “Maka kita penetrasi ke daerah lain, sehingga tidak ada inflasi terkait dengan harga itu,” ujar dia, dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Rabu, 16 Juli 2025.

Sebagai informasi, harga beras medium per 8 Juli 2025 rata-rata mencapai Rp13.565 melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp12.500. Di beberapa daerah seperti Kota Semarang dan Kota Pekalongan, harga beras menembus Rp14.750 per kilogram. Kenaikan ini sejalan dengan naiknya harga gabah kering panen (GKP) petani dari Rp6.415 menjadi Rp6.693.

Pemprov Jateng, kata dia, melalui BUMD telah melakukan operasi pasar dan mendirikan Toko TPID di 11 kabupaten/kota.

“Itu sudah berjalan. Saya sudah suruh kabupaten kota yang lain agar mendirikan toko TPID,” ungkap Luthfi.

Pihaknyajuga terus mendorong penguatan kemitraan melalui skema champion komoditas seperti bawang merah dan cabai rawit. Saat ini, telah terjalin kemitraan dengan luasan tanam cabai hingga 300 hektare dan kolaborasi dengan 15 mitra champion.

Pemprov telah membentuk berbagai BUMD dan koperasi pangan di level provinsi maupun kabupaten/kota demi memperkuat daya tahan pangan lokal. Tercatat ada 29 Badan Usaha Milik Petani aktif dan koperasi Merah Putih sebagai ujung tombak distribusi.

Gubernur menekankan strategi pengendalian inflasi harus dijalankan dalam dua arah kebijakan jangka pendek melalui optimalisasi pasokan dan distribusi pangan. Sedangkan jangka panjang, kata dia, pembangunan ekosistem ekonomi digital, penguatan data pangan. Selain itu, pendirian good hub modern dengan fasilitas cold storage.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, inflasi Jateng Juni 2025 tercatat 0,24 persen (month-to-month). Komoditas penyumbang inflasi beras, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras.

“Kita akan fokus pada pengendalian harga bahan pokok penting. Jawa Tengah sudah berhasil di 11 kabupaten/kota, dan Pak Gubernur sudah meminta agar kabupaten/kota lain mengikuti,” kata dia. (*)

Read more

Local News