PanenTalks, Jakarta-Platform keuangan digital Amartha memperoleh pendanaan senilai USD 55 juta dari tiga lembaga keuangan pembangunan asal Eropa: Swedfund (Swedia), Finnfund (Finlandia), dan BIO (Belgia). Dana ini akan digunakan untuk mendukung perempuan pelaku usaha mikro di wilayah perdesaan Indonesia.
Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, menyebut pendanaan ini sebagai bukti kepercayaan investor global terhadap potensi ekonomi akar rumput.
“Amartha berkomitmen memfasilitasi pendanaan ini untuk jutaan UMKM di Indonesia,” ujar Taufan.
Pendanaan terdiri dari kontribusi Swedfund USD 25 juta, dan masing-masing USD 15 juta dari Finnfund dan BIO. Dana ini merupakan bagian dari skema sindikasi senilai USD 199 juta yang dipimpin oleh IFC, anggota Kelompok Bank Dunia.
Menurut Taufan, keberhasilan ini tak lepas dari penerapan prinsip tata kelola yang kuat.
“Mitigasi risiko, ethical lending, dan ekosistem digital terintegrasi menjadi fondasi utama kami,” tegasnya.
Direktur Investasi Swedfund, Jane Niedra, menyatakan, “Investasi ini akan memperkuat pembiayaan inklusif bagi perempuan di pedesaan.”
Sementara Finnfund menyoroti inovasi aplikasi AmarthaFin yang memungkinkan peminjam menjadi pemberi pinjaman mikro. BIO menekankan pentingnya alat pembayaran digital untuk memperluas akses keuangan di daerah terpencil.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan Swedfund, Finnfund, dan BIO yang mendukung misi Amartha membangun keuangan yang lebih inklusif,” tutup Taufan.
