Minggu, Juli 27, 2025

Penerapan Integrative Farming Demi Kesejahteraan Petani Batang

Share

PanenTalks, Batang – Pemerintah Kabupaten Batang menerapkan integrative farming atau pertanian terpadu, peningkatan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian serta kesejahteraan petani.

Bupati Batang M Faiz Kurniawan mengatakan, lahan pertanian siap memasuki musim tanam.

“Selain itu, bantuan alat pertanian sebesar Rp1,6 Miliar,” kata Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, Jumat 23 Mei 2025, di Desa Sidorejo, Kecamatan Batang.

Dia melihat potensi di Kecamatan Gringsing seluas 1.850 hektar. Sedangkan, produktivitas rata-rata 5.3 ton per hektar.

Hal ini dapat berpotensi penerapan integrative farming. pilot project memang masih ada satu di daerah Celapar.

“Pemanfaatan lahan integrative farming mulai pertanian pangan, holtikultura, perkebunan,” kata dia.

Ke depan, kata dia, semakin banyak kebutuhan susu sapi permintaan dari masyarakat.

“Hasil kotoran sapi bisa juga langsung diarahkan untuk pupuk organik ke tanaman,” terangnya.

Penerapan pertanian terpadu pada dasarnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya. Terjadi hubungan timbal balik secara langsung antara lingkungan dalam ekosistem lahan pertanian.

Faiz menyebutkan, penjualan akan menjadi satu bandeling proposal tentang tawaran produk ke pasar-pasar modern. Harapannya, penjualan akan semakin mudah.

“Kendala pertanian di Kecamatan Gringsing yakni saluran irigasi sekunder dan tersier kurang berfungsi, karena penumpukan sedimentasi, sehingga perlunya normalisasi,” kata dia.

Pihak DPUPR Kabupaten Batang sudah melakukan sejak dua minggu lalu. Pihaknya akan terus melakukan normalisasi supaya lancar.

“Petani di Kecamatan Gringsing mengelola lahan pertanian dengan baik agar dapat meningkatkan hasil pertanian supaya dapat swasembada beras dapat terwujud,” kata dia. (*)

Read more

Local News