PanenTalks, Denpasar – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali mengumumkan pencapaian positif dalam penerimaan pajak hingga Agustus tahun 2025.
Total penerimaan yang berhasil dihimpun mencapai Rp10,27 triliun, merealisasikan 57,12% dari target tahunan yang dipatok sebesar Rp17,99 triliun.
Kepala Kanwil DJP Bali, Darmawan, dalam konferensi pers daring (Media Briefing), menyampaikan bahwa realisasi ini menunjukkan pertumbuhan kinerja yang kuat.
Penerimaan pajak Bali tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,97% secara tahunan (year-on-year/y-o-y), meningkat sebesar Rp0,93 triliun dari angka Rp9,34 triliun yang tercatat pada periode yang sama tahun 2024.
Kontribusi Pajak dan Sektor Usaha Dominan
Darmawan merinci, dari total penerimaan Rp10,27 triliun yang diadministrasikan oleh delapan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Bali, Pajak Penghasilan (PPh) menjadi kontributor terbesar dengan sumbangan mencapai Rp7.155,56 miliar.
Posisi kedua ditempati oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) senilai Rp2.647,43 miliar.
Penerimaan pajak didorong oleh pemulihan dan pertumbuhan di sektor-sektor usaha utama, khususnya yang terkait dengan pariwisata. Lima sektor penyumbang terbesar adalah:
- Perdagangan Besar dan Eceran (18,91%): Rp1.942,72 miliar.
- Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (16,13%): Rp1.657,09 miliar.
- Aktivitas Keuangan dan Asuransi (13,32%): Rp1.368,68 miliar.
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (8,62%): Rp885,75 miliar.
- Industri Pengolahan (7,25%): Rp744,75 miliar.
- Secara spesifik, sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan, yakni sebesar 25,07% (y-o-y). Kinerja ini, menurut Darmawan, merefleksikan kuatnya pemulihan aktivitas ekonomi pariwisata di Bali.
- Kontribusi besar juga datang dari KPP Madya Denpasar yang merealisasikan Rp5.239,09 miliar, menjadikannya KPP dengan realisasi tertinggi.
- Di akhir paparannya, Darmawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh wajib pajak di Provinsi Bali atas kepatuhan dan kontribusinya. “Peran aktif wajib pajak sangat penting dalam mendukung pencapaian penerimaan pajak yang digunakan untuk membiayai pembangunan negara,” tutupnya.(*)
