Rabu, November 12, 2025

Pengembangan Urban Farming di KBT Terus Ditingkatkan

Share

PanenTalks, Jakarta – Potensi kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) sebagai sentra pertanian perkotaan terus dimaksimalkan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur. Lahan kosong di sepanjang trase kering KBT dinilai sangat cocok untuk kegiatan urban farming karena memiliki kondisi lingkungan yang mendukung.

“KBT berpotensi besar dan sangat cocok untuk pertanian perkotaan karena lokasinya terbuka serta mendapat paparan sinar matahari langsung,” ujar Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, Kamis (9/10).

Saat ini, masyarakat telah aktif memanfaatkan lahan di sepanjang KBT, mulai dari wilayah Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit hingga Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, untuk bercocok tanam berbagai jenis tanaman pangan. Taufik menambahkan bahwa tanaman yang dibudidayakan di kawasan tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sayur mayur dan buah-buahan yang ditanam di sana tumbuh cukup subur. Kegiatan bercocok tanam tidak hanya dilakukan oleh kelompok tani, tetapi juga melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti pengurus RT dan RW, kader TP PKK, petugas PPSU, ASN, PJLP, hingga pelajar dan guru.

“Ada juga dari pelajar dan guru yang turut ambil bagian dalam kegiatan urban farming di kawasan KBT,” bebernya.

Untuk memperluas dan mengoptimalkan program ini, Taufik menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas pertanian, unsur pemerintahan di tingkat kelurahan dan kecamatan, serta warga sekitar.

“Kami membutuhkan dukungan dari para penggiat pertanian perkotaan, kelompok tani, unsur kelurahan dan kecamatan, serta masyarakat sekitar,” jelasnya.

Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur, Hendra Junianto, menambahkan bahwa saat ini sudah terbentuk 14 kelompok tani aktif yang tersebar di sepanjang KBT sejak tahun 2022.

“Semuanya merupakan binaan Sudin KPKP Jakarta Timur. Kami rutin melakukan monitoring dan pembinaan agar kegiatan dan hasil panen optimal,” ungkap Hendra.

Adapun jenis tanaman yang dikembangkan meliputi kangkung, bayam, pakcoy, terung, tomat, cabai, bawang merah, anggur, pisang, jambu, dan alpukat. Ke depan, jumlah kelompok tani ini diproyeksikan akan terus bertambah.

“Jika nanti ada pembentukan kelompok urban farming baru, misalnya di wilayah Kecamatan Cakung atau lainnya, tentu akan kami fasilitasi dan bina,” tandasnya.

Read more

Local News