Kamis, Oktober 16, 2025

Penting, Modernisasi Digital Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Global

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan krisis pangan global, langkah Indonesia memperkuat ketahanan pangan nasional melalui modernisasi digital mendapat sambutan positif.

Pemerintah melalui BRIN, BPS, dan Bappenas kini tengah mengembangkan pemanfaatan citra satelit, big data, hingga kecerdasan buatan (AI) guna memperkuat sistem pangan nasional.

Bayu Dwi Apri Nugroho Ph.D, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM), menilai langkah ini sebagai terobosan penting dalam menjawab kebutuhan data pertanian yang akurat dan dapat dipantau secara real time.

“Hadirnya inovasi menjadi salah satu jawaban masyarakat dalam mengatasi kebutuhan data yang akurat, nyata, dan realtime. Memang semuanya sekarang sudah harus berdasarkan data yang termonitor atau tertangkap dengan citra,” ujar Bayu, Jumat, 10 Oktober 2025.

Menurut Bayu, keandalan informasi menjadi sangat krusial di tengah luasnya wilayah Indonesia yang memiliki kebutuhan pangan beragam. Pemanfaatan teknologi berbasis citra satelit diharapkan mampu membantu pemerintah memantau secara lebih efisien.

“Saya kira fokus penerapan teknologi ini bermula melalui wilayah prioritas,” katanya, sambil menyebut beberapa daerah yang menurutnya layak menjadi prioritas pengawasan, antara lain Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, serta Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Dalam pandangannya, modernisasi teknologi juga berperan penting dalam mendukung kerja para petani.

Meski demikian, Bayu tidak menampik bahwa penerapan inovasi ini masih menghadapi tantangan, khususnya dalam hal penyampaian informasi.

“Karenanya perlu dikembangkan lagi adalah tata laksana penyampaian informasi yang dihasilkan oleh sistem ke target penerima,” kata dia.

Ia menggarisbawahi bahwa keberagaman tingkat pendidikan dan kemampuan petani di berbagai daerah, khususnya daerah terpencil, membuat pendekatan komunikasi menjadi hal yang penting.

“Perlu dipikirkan bagaimana cara dan metodenya supaya tepat sasaran dan benar-benar membantu petani,” ucap Bayu.

Lebih lanjut, Bayu menekankan bahwa penggunaan teknologi digital sudah menjadi kebutuhan mendesak dalam sektor pertanian.

Ia menilai tantangan seperti perubahan iklim, konversi lahan pertanian, dan regenerasi petani menjadi alasan kuat untuk segera beralih ke sistem yang lebih modern.

“Setidaknya akan membantu memecahkan tantangan-tantangan di sektor pertanian untuk mencapai swasembada pangan,” kata Bayu memungkasi. (*)

Read more

Local News