PanenTalks, Yogyakarta – KAI melalui anak perusahaannya KAI Wisata menghadirkan inovasi digital berupa e-Porter yakni layanan pemesanan porter berbasis aplikasi mengakses langsung dari ponsel.
Layanan e-Porter telah terintegrasi dengan aplikasi Access by KAI. Pelanggan KA memesan jasa layanan porter sekaligus membeli tiket hanya melalui satu aplikasi
“Dengan e-Porter, pelanggan memerlukan bantuan dalam membawa barang saat naik atau turun kereta kini bisa lebih mudah,” kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, Senin 26 Mei 2025.
Menurut dia, layanan e-Porter cepat, tarifnya transparan dan sudah tersedia di aplikasi Access by KAI.
Melalui aplikasi tersebut, pelanggan cukup membayar tarif tetap sebesar Rp38.000 per sekali penggunaan jasa porter. Sebelumnya, pemesanan dilakukan secara langsung dengan sistem tarif sukarela.
Transformasi digital ini memberikan kepastian bagi pelanggan maupun porter terkait harga dan mutu layanan.
KAI Wisata bersama Daop 6 Yogyakarta juga telah menyosialisasikan sistem baru ini kepada para porter di Stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan. Para porter tetap menjalankan tugas seperti biasa. Kini mendapat dukungan teknologi membuat layanan porter lebih tertib, efisien, dan profesional.
Saat ini stasiun KAI Daop 6 telah tersedia Layanan e-Porter adalah Stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan. Selain itu layanan tersebut juga tersedia stasiun besar lainnya di berbagai Daop. Seperti Stasiun Gambir, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Semarang Tawang, Madiun, Malang, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Pasar Senen, Jatinegara, dan Bekasi.
“Integrasi e-Porter dengan Access by KAI merupakan upaya kami menghadirkan perjalanan nyaman, lancar, dan modern bagi pelanggan,” kata dia.
Hal ini juga mencerminkan komitmen KAI dalam menyediakan layanan berbasis teknologi untuk semua kalangan.
“Kami mengajak para pelanggan untuk mulai menjadikan e-Porter sebagai bagian dari rutinitas perjalanan kereta api. Dengan layanan ini, pelanggan dapat lebih menikmati perjalanan tanpa harus repot dengan barang bawaannya,” tutup Feni. (*)
Editor : Hendrati Hapsari
