PanenTalks, Jakarta–Wakil Menteri Keteneagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengatakan dalam konteks ketenagakerjaan, statistik semakin nyata mendukung proses perencanaan dan pembangunan yang lebih baik, seperti pelaksanaan sensus ekonomi.
“Sensus Ekonomi memiliki peran penting dalam pembangunan ketenagakerjaan. Melalui sensus ini, kita memperoleh gambaran menyeluruh mengenai struktur pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan yang komprehensif, ” kata Afriansyah Noor saat menyampaikan testimoni peringatan ‘Hari Statistik Nasional 2025 dan Sosialisiasi Sensus Ekonomi 2026’ di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Afriansyah menjelaskan dalam era transformasi digital saat ini, statistik semakin dituntut untuk adaptif, inklusif, dan realtime. “Dengan keterpaduan data, kita tak hanya menghadirkan angka, tetapi juga insight yang berdampak, ” katanya.
Afriansyah mengatakan secara spesifik, informasi dari sensus ekonomi tak hanya mencatat aktivitas produksi dan distribusi, tetapi juga memetakan kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor. Dengan demikian, hasil sensus ekonomi menjadi pijakan strategis dalam merancang kebijakan ketenagakerjaan.
“Seperti peningkatan keterampilan, penguatan kewirausahaan, dan perluasan kesempatan kerja yang selaras dengan perkembangan ekonomi nasional maupun global, ” ujarnya.
Afriansyah mengajak di Hari Statistik Nasional 2025 ini, seluruh insan statistik, di pusat maupun daerah, baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, maupun masyarakat luas, untuk
bersama menjadikan statistik sebagai bahasa pembangunan.
“Setiap data yang kita olah, analisis yang kita buat, dan diseminasi yang kita lakukan harus memiliki dampak nyata bagi kemajuan bangsa, ” katanya.
Afriansyah menambahkan data ketenagakerjaan yang akurat juga dapat membantu mendorong penciptaan tenaga kerja hijau, tenaga kerja produktif, dan tenaga kerja kompeten yang selaras dengan arah pembangunan berkelanjutan dan Indonesia Emas 2045.