Rabu, November 12, 2025

Perguruan Tinggi Ungkap Potensi Besar Nilam

Share

PanenTalks, Jakarta – Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) mengungkap potensi ekonomi cukup besar dari Nilam kini telah komersil.

“Salah satu produk unggulan ARC yaitu Nilam, yang kini telah berhasil dikomersialisasikan,” kata Ketua Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Syaifullah Muhammad, mengutip laman brin.go.id, belum lama ini.

Produk ini, kata dia, menjadi bukti keberhasilan hilirisasi riset berdampak ekonomi nyata. Hingga kini, ARC telah membina dan memfasilitasi ekspor nilam sebanyak 57 kali ke Prancis, menandai kemajuan besar dalam sektor agroindustri Aceh.

“Keberadaan ARC telah menjadi kebanggaan bagi USK, hampir setiap program studi di USK menjadikan ARC sebagai contoh praktik baik ketika menerima visitasi akreditasi,” kata dia.

Plt. Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Muhammad Amin menyampaikan, paparan mengenai tugas dan fungsi DRID. Menurutnya, BRIDA/BAPPERIDA memiliki peran sebagai orkestrator dalam sistem riset daerah. Sedangkan pelaksanaan riset secara teknis berada di perguruan tinggi dan BRIN.

“Kolaborasi antara perguruan tinggi dan BRIDA di berbagai daerah, kami nilai masih belum optimal. Ini menjadi tugas bersama untuk memperkuat jembatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi,” kata dia.

Tim ARC, kata dia, menyambut baik pernyataan tersebut dan menilai posisi BRIDA sebagai manajerial sangat tepat. Lalu, muncul ide untuk mengembangkan skema kolaborasi beasiswa Degree by Research (DbR) bagi daerah, dengan tema riset menyesuaikan kebutuhan lokal.

Syaifullah menegaskan, jika BRIDA Aceh nantinya terbentuk dapat terarah pada pengembangan agroindustri seperti telah dilakukan ARC.

“Model ini terbukti mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi daerah. Harapan lainnya, BRIDA tidak perlu membangun laboratorium baru, melainkan memanfaatkan fasilitas laboratorium USK sudah lengkap dan berstandar nasional,” kata dia.

Baginya, USK memiliki dua kekuatan besar, yakni sumber daya manusia unggul dan infrastruktur laboratorium memadai. “Dengan adanya BRIDA Aceh, kedua kekuatan ini dapat maksimal untuk riset berorientasi pada solusi nyata dan memiliki dampak nasional,” kata dia. (*)

Read more

Local News