Rabu, Juni 18, 2025

Peringatan Dini BMKG: Gelombang 4 Meter di Perairan Selatan

Share

Panentalks, Yogyakarta – Terbentang dari tanggal 10 hingga 12 Juni 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang mengancam perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan akan menyapu wilayah Samudera Hindia selatan DIY, meliputi perairan Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.

“Masyarakat diimbau untuk sangat berhati-hati menghadapi potensi gelombang tinggi ini,” tegas Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, pada Senin, 9 Juni 2025.
Ancaman di Balik Bibit Siklonik 92W

Peningkatan drastis tinggi gelombang ini dipicu oleh keberadaan bibit siklonik 92W yang terdeteksi di perairan timur Filipina. Fenomena ini menciptakan dominasi pola angin timur yang kuat, secara langsung memengaruhi kondisi perairan selatan Jawa, termasuk DIY.

Selain itu, dinamika atmosfer juga diperparah oleh pola sirkulasi siklonik di barat daya Sumatra. Kondisi ini memicu terbentuknya daerah konvergensi dan belokan angin (shearline), yang secara sinergis mendukung peningkatan tinggi gelombang di laut selatan. Angin di wilayah Jawa, khususnya DIY, akan bertiup dominan dari arah timur hingga tenggara, menambah kekuatan gelombang.
Seruan Kewaspadaan untuk Pelaku Maritim dan Wisatawan

Mengingat ancaman yang ada, BMKG Yogyakarta secara khusus mengimbau nelayan, operator kapal, dan wisatawan yang beraktivitas di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.

Warjono menjelaskan bahwa perahu nelayan sudah berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter. Sementara itu, kapal tongkang berpotensi terdampak apabila gelombang mencapai 1,5 meter dengan angin 16 knot, dan kapal feri pun terancam jika gelombang mencapai 2,5 meter dengan angin 21 knot.

Peringatan ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi semua pihak demi keselamatan bersama di perairan selatan DIY.

Ia menambahkan, suhu muka laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa saat ini juga terpantau relatif hangat, antara 28 hingga 30 derajat Celsius, dengan anomali hingga 2,5 derajat Celsius.

“Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer dan turut memperkuat pembentukan awan hujan,” kata dia. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News