Senin, Agustus 18, 2025

Peringatan Hari Anak, Tumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama Pimpinan Pusat Aisyiyah mengadakan berbagai kegiatan literasi bagi anak-anak untuk memperingati Hari Anak Nasional pada Rabu, 23 Juli 2025. Peringatan Hari Anak Nasional ini berlangsung di Perpustakaan Anak Perpustakaan Alternatif Wilayah Selatan Kota Yogyakarta (Pevita).

Acara ini menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya literasi membaca sejak dini. Kegiatan ini menjadi salah satu bukti komitmen Pemkot Yogyakarta dalam memberikan ruang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mengembangkan karakter dan kreativitas.

Lebih dari 70 anak usia dini dari TK Aisyiyah se-Kota Yogyakarta mengikuti Peringatan Hari Anak Nasional. Anak-anak mengawali rangkaian kegiatan edukatif dengan senam ceria bersama.

Kemudian ada story telling, serta penampilan gerak lagu anak-anak dan sesi membaca nyaring yang dipandu oleh pustakawan dan guru pendamping. Selain itu ada juga peluncuran lagu anak “Kakakku” dari Aisyiyah karya Muhammad Izzul Muslimin.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan bersama istrinya Siti Hafsah selaku Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta hadir dalam kegiatan ini. Wawan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan itu dan peluncuran lagi anak. Mengingat saat ini lagu-lagu anak sedikit sekali kurang populer di masyarakat.

“Luar biasa kita sama-sama mendengarkan dan menyanyikan lagu bersama. Semoga lagu ini viral karena saat ini sedikit sekali lagu anak-anak. Harapan kami, Aisyiyah bisa mempelopori gerakan-gerakan cinta anak,” kata Wawan.

Wawan menyatakan anak-anak saat ini masih 5 tahun tapi pada 20 tahun ke depan akan menjadi generasi produktif dan penggerak Indonesia. Wawan juga mengapresiasi di Pevita banyak koleksi buku untuk anak sehingga mendukung program literasi yang berpihak pada anak.

Pihaknya mengajak peran keluarga dan komunitas, organisasi masyarakat seperti PP Aisyiyah untuk mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak Paripurna sekaligus Kota Literasi.

“Saya berharap kegiatan ini tidak sekadar memperingati Hari Anak Nasional. Tapi bagaimana kita lebih kepada penekanan Yogya Layak Anak. Harapannya, tahun ini Yogya Layak Anak bisa Paripurna,” tegas Wawan.

Anak-anak menyimak Pustakawan saat membacakan buku cerita bergambar yang menjadi salah satu kegiatan peringatan Hari Anak Nasional di Perpustakaan Anak Pevita. (dok:pemkotyogya)
Mengukir Cerita, Tumbuhkan Budaya Literasi

Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Afia Rosdiana mengatakan peringatan Hari Anak Nasional di Perpustakaan Anak Perpustakaan Alternatif Wilayah Selatan Kota Yogyakarta (Pevita) merupakan kerja sama antara Pemkot Yogyakarta dengan Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Pusat Aisyiyah.

Kegiatan peringatan Hari Anak di Pevita itu mengusung tema Mengukir Cerita, Menumbuhkan Budaya Literasi Anak.

“Peringatan Hari Anak ini momentum untuk meningkatkan budaya literasi pada anak-anak,” ujar Afi.

Dia menyatakan Pevita adalah perpustakaan anak pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Oleh sebab itu kegiatan di Pevita tidak hanya anak-anak bisa membaca buku, tapi banyak aktivitas yang mendukung literasi anak.

Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter, kreativitas, dan kebahagiaan anak-anak.

“Tujuannya yang jelas memperkuat bahwa Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan mendukung Kota Yogya sebagai Kota Layak Anak,” tuturnya.

Anak-anak asyik memilih koleksi buku-buku cerita di Perpustakaan Anak Pevita dalam peringatan Hari Anak Nasional di Yogya. (dok:pemkotyogya)
Anak Hebat, Indonesia Kuat

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayinah menyampaikan Hari Anak Nasional 2025 mengambil tema Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia emas 2045.

Sedangkan dalam kegiatan yang berkolaborasi dengan Pevita mengambil tema Mengukir Cerita, Menumbuhkan Budaya Literasi Anak sebagia bentuk komitmen bersama menciptakan ruang yang nyaman dan aman bagi anak-anak dalam menumbuhkan budaya literasi.

“Slogan Hari Anak Nasional Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia emas 2045, bukan sekadar slogan. Tapi ini mengandung makna yang dalam untuk kemudian harus bersama-sama secara kolektif kita wujudkan. Aisyiyah melalui pendidikan anak TK tidak sekadar memberikan pendidikan tetapi kita juga mendukung tumbuh kembang anak,” pungkas Salmah. (*)

Read more

Local News