Senin, Juli 28, 2025

Perkuat Merek Lokal Lewat Lisensi dan Waralaba

Share

PanenTalks, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk memanfaatkan model bisnis lisensi dan waralaba sebagai cara memperkuat merek lokal sekaligus memperluas jangkauan pasar.

Ia menyebut, model ini telah terbukti efektif dalam menciptakan pertumbuhan usaha yang cepat, aman, dan berkelanjutan.

“Lisensi dan waralaba adalah model bisnis yang telah teruji, sehingga pelaku usaha tidak perlu memulai dari nol. Ini membuka peluang pertumbuhan yang cepat dan aman,” ujar Mendag Busan saat menghadiri peluncuran program “100 Lisensi Merek dan Produk UMKM Lokal” di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, Rabu (23/7).

Peluncuran program ini diinisiasi oleh Asosiasi Lisensi Indonesia (Asensi) untuk mendorong kecintaan terhadap produk dalam negeri dan memperkuat posisi merek lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Mendag Busan menegaskan bahwa penguatan merek lokal, khususnya dari kalangan UMKM, adalah bagian penting dari strategi menghadapi tantangan global. “Kami ingin UMKM Indonesia bisa bersaing secara global. Karena itu, Kementerian Perdagangan terus menjalankan program UMKM BISA Ekspor,” ungkapnya.

Menurutnya, hingga Juni 2025, program tersebut telah menghasilkan nilai transaksi ekspor mencapai USD 87,04 juta atau sekitar Rp1,3 triliun. Ia juga mengundang pelaku usaha untuk ambil bagian dalam Trade Expo Indonesia yang akan digelar pada 15—19 Oktober 2025 sebagai ajang memperluas akses pasar internasional.

Untuk mempercepat kemudahan usaha, Kemendag juga telah menerbitkan Permendag Nomor 25 Tahun 2025 tentang tata cara penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba di tingkat pemerintah daerah. “Aturan ini memungkinkan pelaku usaha memulai kegiatan dalam lima hari kerja setelah pengajuan. Bahkan jika surat belum keluar, tanda bukti pengajuan bisa langsung digunakan sebagai dasar legal,” jelas Mendag Busan.

Sementara itu, Ketua Asensi Susanti mengajak pelaku UMKM untuk menjadikan peluncuran 100 lisensi ini sebagai titik awal kebangkitan merek lokal. “Kami ingin UMKM kita bisa bertahan, maju, dan go global. Dukungan kebijakan sangat dibutuhkan agar semangat pelaku usaha terus tumbuh,” ujarnya.

Salah satu pelaku usaha yang hadir, Katarina, pendiri Sugaku Sempoa dan Matematika, menyampaikan harapannya agar kolaborasi antara Kemendag dan Asensi bisa membantu sektor jasa pendidikan Indonesia berkembang. “Kami berharap produk pendidikan karya anak bangsa bisa dipromosikan hingga ke luar negeri,” ungkapnya.

Read more

Local News