Rabu, Juni 18, 2025

Perkuat Pariwisata Indonesia lewat Program Unggulan

Share

PanenTalks, Jakarta — Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa sektor pariwisata memainkan peran strategis sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan inklusif. Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada pembukaan UN Tourism Regional Conference on Tourism Policy in Circular Economy di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatatkan 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara, lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara, dan menciptakan lebih dari 25 juta lapangan kerja. Ini membuktikan bahwa pariwisata adalah sektor yang paling resilien di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Widiyanti.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam konteks dukungan terhadap The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting, yang menekankan pentingnya kerja sama lintas negara di sektor pariwisata. Menurut Widiyanti, Indonesia berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai kekuatan budaya, sosial, dan solidaritas global—tidak semata-mata sebagai sumber devisa.

Kementerian Pariwisata mengusung lima program unggulan yang difokuskan pada keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan inovasi teknologi, diantaranya, Gerakan Wisata Bersih. Program ini mendorong pengelolaan sampah yang lebih efektif di destinasi wisata untuk menghindari potensi kerugian devisa hingga 3 persen. Gerakan ini juga melibatkan pembentukan satuan tugas, edukasi masyarakat, hingga tata kelola destinasi berbasis keberlanjutan.

Kemudian, Tourism 5.0. Mengintegrasikan teknologi cerdas dalam pemasaran dan manajemen pariwisata, Tourism 5.0 mengandalkan kecerdasan buatan untuk menjangkau pasar global dengan strategi yang lebih tepat sasaran dan berorientasi pada pengalaman wisatawan.

Selanjutnya, pariwisata naik kelas. Program ini memprioritaskan pengembangan wisata bahari, gastronomi, dan wellness. Transformasi destinasi dan peningkatan kualitas produk wisata menjadi fokus utama demi meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

Lalu, event dengan intellectual property Indonesia. Melalui penyelenggaraan event strategis berskala nasional dan internasional, Kementerian Pariwisata mendorong dampak ekonomi berganda sekaligus memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Serta, pengembangan 6.000 Desa Wisata
Desa wisata menjadi ujung tombak penerapan prinsip ekonomi sirkular. Selain mendukung pelestarian budaya dan lingkungan, desa wisata juga menjadi wahana pemberdayaan masyarakat lokal secara langsung.

“Desa wisata merupakan contoh konkret bagaimana pariwisata bisa berjalan beriringan dengan prinsip daur ulang, produksi dan konsumsi berkelanjutan, serta pemanfaatan kembali sumber daya lokal,” ujar Widiyanti.

Seluruh program strategis ini, menurut Menparekraf, merupakan bagian dari dukungan terhadap visi pembangunan nasional melalui Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Fokusnya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Mari kita optimalkan potensi pariwisata untuk membangun ekonomi rakyat. Dari desa hingga dunia, dari komunitas hingga global, pariwisata adalah jalan untuk mengangkat kesejahteraan secara merata,” pungkas Menteri Widiyanti.

Read more

Local News