Minggu, Juli 27, 2025

Perkuat Produk dengan Peningkatan Kualitas dan Pemasaran

Share

PanenTalks, Padang-Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, ada dua hal penting yang perlu dilakukan pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperkuat pasar domestik dan menggarap pasar ekspor. Kedua hal tersebut, yaitu melalui peningkatan kualitas dan penguatan strategi pemasaran.

Mendag Busan menyampaikan hal ini pada kunjungan kerjanya ke dua pelaku UMKM di Kota Padang, Sumatra Barat, pada Jumat, (9/5). Pelaku UMKM tersebut, yaitu Henni Adli Minangkabau Galeri dan DBFOODS.

“Pasar dalam negeri kita sangat besar dan harus diisi produk kita, jangan sampai kita kalah dengan produk asing. Caranya, pertama, peningkatan kualitas. Daya saingnya harus bagus. Kedua, pemasarannya,” kata Mendag Busan.

Dia pun memotivasi para pelaku UMKM di Sumatra Barat untuk mengembangkan usaha demi mengisi pasar dalam negeri dan menggarap pasar ekspor. Ia menyampaikan, untuk mendukung pemasaran produk UMKM di dalam negeri, Kementerian Perdagangan telah menjalin kerja sama mulai dari dengan ritel modern hingga platform niaga elektronik (e-commerce). Selain itu, Kemendag juga baru meluncurkan Gerakan Kamis Pakai Lokal (GASPOL) yang mewajibkan pegawai Kemendag memakai produk lokal tiap Kamis.

Tujuan dari semua upaya ini, untuk meningkatkan penyerapan produk lokal. Sementara itu, untuk pasar luar negeri, Kemendag memiliki program prioritas yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Hingga April 2025, sebanyak 388 pelaku UMKM telah ikut serta dalam business matching. Sudah ada transaksi dagang sekitar USD 57,60 juta atau sekitar Rp920 miliar dari UMKM saja.

Henni Adli Minangkabau Galeri memproduksi berbagai produk wastra dan kerajinan fesyen haute couture seperti kain tenun, bordir, dan sulam dengan muatan khas budaya Minangkabau. UMKM ini berhasil mengeksplorasi jenis dan teknik produksi kain, baik asli Sumatra Barat maupun hasil asimilasi budaya. Henni Adli Minangkabau Galeri kemudian mengembangkannya menjadi produk fesyen berkualitas tinggi.

UMKM ini bermitra dan melatih perajin di berbagai daerah di Sumatra Barat. Henni Adli Minangkabau Galeri juga pernah mengikuti sejumlah pameran internasional di luar negeri. UMKM ini juga kerap ikut serta dalam pameran Inacraft dan memiliki gerai di Jakarta. Di lokasi tersebut, Mendag Busan juga bertemu dan berdialog dengan para pelaku UMKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Barat.

Para pelaku UMKM menunjukkan produk produk seperti teh dari daun kopi, rendang dalam kemasan, sarung bantal rajutan, hingga songket silungkang. Salah satu pelaku UMKM yang berdialog, yaitu Ida Nursanti dari Siti Nurbaya Food, mengatakan, dirinya sedang mencari dukungan ekspor untuk produk rendang kemasannya ke pasar yang lebih luas. Saat ini, produknya telah masuk ke sejumlah supermarket di Melbourne, Australia.

Mendag Busan menanggapi, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag dapat membantu mencapai keinginannya dengan memanfaatkan program pengembangan ekspor. Sementara itu, pemilik Henni Adli Minangkabau Galeri, yaitu Henni Adli, meminta pemerintah untuk memperbanyak fasilitasi pameran dalam dan luar negeri.

Menurutnya, pameran ini membantu para perajin dan produsen untuk menggerakkan bisnis mereka. Sementara itu, untuk ekspor, Henni berharap Kemendag dapat semakin menjembatani pelaku usaha lokal dengan pasar mancanegara melalui para perwakilan perdagangan (perwadag).

“Kami ingin hasil kerajinan Sumatra Barat seperti tenun, sulam, dan bordir bisa masuk ke negara-negara yang segmen pasarnya bisa beresonansi dengan kekhasan produk-produk ini. Misalnya, ke Timur Tengah dan negara tetangga untuk pakaian-pakaian, serta kota-kota pusat mode untuk karya-karya wastra yang sifatnya spektakuler,” ungkap Henni.

Jajal Potensi Makanan Kemasan

Selanjutnya, Mendag Busan mengunjungi DBFOODS yang merupakan produsen dendeng balado khas Sumatra Barat. Lini produk DBFOODS meliputi dendeng balado, rendang, dan tuna asap balado dalam kemasan individual yang praktis dan menjaga higienitas.

DBFOODS merupakan salah satu UMKM yang telah berhasil mengekspor produknya ke Singapura dan Malaysia. Mendag Busan menekankan kembali peran business matching yang menghubungkan pasar mancanegara melalui bantuan para perwakilan perdagangan. Ia pun berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.

“Untuk pemasaran rendang dan dendeng dalam kemasan ke pasar global, Kemendag akan membantu melalui business matching. Kami akan memfasilitasi ke kawasan dengan banyak populasi masyarakat Indonesia seperti Arab Saudi, Taiwan, dan Hong Kong,” kata Mendag Busan.

DBFOODS berdiri sejak 1969. Pemilik generasi ketiga, Herry Kurniadi, mengatakan bahwa DBFOODS merupakan produsen dendeng balado tertua di Indonesia. Ia memodernisasi bisnis keluarganya dengan teknik pemasaran terkini, mengimplementasi teknologi pengemasan modern, dan memikirkan konsep pengepakan (packaging).

DBFOODS mempertahankan resep orisinal untuk memastikan konsumen mendapatkan otientisitas produk. Kini, DBFOODS memiliki target pasar wisatawan serta jamaah haji dan umroh yang seringkali rindu masakan Indonesia. DBFOODS juga ikut serta dalam pameran Trade Expo Indonesia (TEI) Kemendag 2023 dan 2024.

“Kami mendapat pembeli dari Singapura karena TEI. Kami juga berhasil berhubungan dengan para atase perdagangan dan mendapatkan masukan terkait produk mana saja yang cocok untuk masuk ke negara negara akreditasi. Hal ini juga menjadi salah satu alasan kami ikut masuk ke produk ikan, yaitu menyasar ekspor dengan produk tuna asap balado milik kami,” ungkap Herry.

Selain itu, DBFOODS menjadi salah satu peserta Export Coaching Program 2024 yang diadakan Kemendag. Herry mengatakan, program ini sangat membantu DBFOODS untuk mendapatkan pelatihan tentang standar ekspor, aturan-aturan di negara tujuan ekspor, mengidentifikasi kesesuaian pasar negara mitra dengan produk yang dimiliki, hingga strategi ekspor.

Pada kunjungan ke pelaku UMKM ini, Mendag Busan didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi. Turut hadir Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah dan Wali Kota Padang Fadly Amran.

Read more

Local News