PanenTalks, Bantul -Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil KemenkumDIY) menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan kewirausahaan.
Hal ini dibuktikan dengan partisipasi aktif mereka dalam acara Info Franchise dan Business Concept (IFBC) Expo 2025 yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, pada Sabtu (31/5).
Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkumham DIY, Eem Nurmanah, menyatakan dukungan penuh Kanwil Kemenkumham DIY terhadap inisiatif yang bertujuan mengakselerasi pertumbuhan waralaba dan kewirausahaan nasional, khususnya dari sisi legalitas usaha.
Pentingnya legalitas dalam dunia bisnis waralaba turut ditekankan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Iqbal Shoffan Shofwan.
Ia menyatakan bahwa bisnis waralaba tidak akan berjalan baik tanpa adanya legalitas dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Pernyataan ini sejalan dengan fokus Kanwil Kemenkumham DIY dalam memberikan pemahaman dan akses terhadap perlindungan kekayaan intelektual.
Sesuai dengan tema IFBC “Energizing Entrepreneurship,” Kanwil Kemenkumham DIY bersinergi dengan DJKI membuka booth layanan konsultasi dan asistensi pendaftaran kekayaan intelektual (KI) selama pameran berlangsung, mulai dari tanggal 30 Mei hingga 1 Juni 2025.
Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap para pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Inisiatif ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan proses pendaftaran KI yang esensial bagi perlindungan merek, paten, dan hak cipta.
Tercatat, sebanyak 15 orang dari Jogja, Solo, dan Klaten telah memanfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai kekayaan intelektual mereka. Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran dan kebutuhan akan perlindungan hukum atas inovasi dan kreasi bisnis.
Melalui partisipasi aktif dalam IFBC Expo 2025 dan penyediaan layanan konsultasi KI, Kanwil Kemenkum DIY berharap dapat terus mendorong lahirnya wirausahawan-wirausahawan baru yang cerdas dan terlindungi secara hukum, sehingga dapat berkontribusi optimal pada pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta dan nasional. (*)\
Editor: Rahmat
