Senin, Agustus 18, 2025

Pertanian Hidroponik Tenaga Surya, Inovasi Hijau di Perkotaan

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) memperkenalkan inovasi pertanian hidroponik berbasis tenaga surya. Karya inovatif ini di kawasan perkotaan di Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Program ini bertajuk “Integrasi Energi Surya dan Pertanian Modern” untuk menjawab tantangan urban farming. Ini mendorong penggunaan energi terbarukan.

Berbekal kolaborasi dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Giwangan, para mahasiswa membangun sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sistem itu bakal mendukung budidaya tanaman hidroponik skala rumah tangga.

Otomatis dan Efisien

PLTS memanfaatkan panel surya berkapasitas 50 WP yang terhubung dengan pompa dan sistem kontrol sederhana. Dengan demikian suplai nutrisi ke tanaman bisa berlangsung secara otomatis dan efisien.

Lanang Timur Anjo, Koordinator Mahasiswa (Kormanit) KKN-PPM UGM, menyampaikan program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan di perkotaan. Namun sistem tersebut tidak mengabaikan aspek keberlanjutan energi.

“Kami menggabungkan pertanian modern dan energi terbarukan agar warga bisa bercocok tanam di lahan terbatas. Sedangkan biaya operasional juga lebih hemat dan ramah lingkungan,” kata Anjo, Senin, 4 Agustus 2025.

Tim KKN UGM menerapkan pendekatan partisipatif dalam menjalankan program. Mereka melibatkan warga, khususnya ibu rumah tangga dan petani urban.

Kegiatan mereka di antaranya pelatihan energi terbarukan, perakitan PLTS mini, dan praktik instalasi untuk pertanian hidroponik tenaga surya.

Proses ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga meningkatkan literasi teknologi di tingkat masyarakat.

Ketua LPMK Giwangan, Yanto, menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menilai program KKN UGM mampu memberi solusi nyata bagi masyarakat kota yang menghadapi keterbatasan lahan dan tantangan perubahan iklim.

“Kami berharap warga bisa mengadopsi teknologi ini secara mandiri. Ini bisa menjadi model pemberdayaan masyarakat yang relevan dengan kebutuhan saat ini,” ujar Yanto.

Cocok Untuk Keluarga Baru

Rancangan perangkat hidroponik berbasis PLTS dari tim KKN ini demikian rupa agar mudah perawatan dan hemat energi. Perangkat ini cocok untuk keluarga yang baru memulai pertanian hidroponik di rumah.

Selain menghasilkan sayuran segar, sistem ini juga memperkuat kesadaran warga akan pentingnya energi bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Anjo menuturkan program ini bisa menjadi langkah awal untuk menjadikan Giwangan sebagai kawasan percontohan pertanian modern berbasis energi terbarukan di Yogyakarta.

“Kami bersama mitra lokal akan terus memantau dan mengevaluasi hasil implementasi agar program ini dapat berkembang lebih luas ke wilayah lain,” ujar dia. (*)

Read more

Local News