PanenTalks, Denpasar -Pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan menjadi fokus utama bagi Bank Indonesia.
Mereka berpendapat, Bali harus mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata dengan memberdayakan sektor lain seperti pertanian, infrastruktur, dan digitalisasi.​
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengatakan sinergi kuat antara pemerintah, BI, dan pelaku usaha sangat dibutuhkan.
“Bali menghadapi tantangan struktural seperti ketimpangan wilayah, ketergantungan pada pariwisata, dan rendahnya literasi digital,” ujar Erwin.
Guna mengatasinya, BI menekankan pentingnya penguatan pembiayaan hijau dan UMKM, percepatan digitalisasi, serta pengendalian inflasi.
Lanjut Etwin Soeriadimadja, strategi ini termasuk penyaluran kredit ke sektor prioritas, yang didukung oleh insentif likuiditas makroprudensial untuk UMKM dan pembiayaan hijau.​
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)​Definisi:UMKM adalah kelompok usaha produktif yang mandiri dan memiliki peran krusial dalam perekonomian suatu negara. Di Indonesia, UMKM diklasifikasikan berdasarkan kriteria modal dan omzet tahunan, serta jumlah tenaga kerja.​Manfaat Keberadaan UMKM
Penciptaan Lapangan Kerja: UMKM menyerap sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.​Pemerataan Ekonomi:
P Kegiatan UMKM seringkali tersebar di berbagai daerah, yang membantu pemerataan pembangunan ekonomi.​Peningkatan Pendapatan: UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.​Fleksibilitas dan Inovasi:
Ukuran yang kecil memungkinkan UMKM untuk lebih adaptif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan pasar yang berubah.​Hubungan Pembiayaan Hijau dan UMKM​Hubungan antara keduanya sangat strategis dan saling menguntungkan.
Pembiayaan hijau menjadi salah satu instrumen penting untuk mendorong UMKM bertransformasi menuju model bisnis yang lebih berkelanjutan (sering disebut sebagai UMKM Hijau).(*)