PanenTalks, Tabanan – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santhika memperkuat perannya sebagai jembatan antara petani dan peternak lokal dengan pasar pariwisata.
Dengan diperpanjangnya Letter of Intent (LoI) bersama Marriott Group International, DharmSanthika menargetkan peningkatan signifikan dalam produksi untuk memenuhi permintaan hotel yang terus berkembang.
Mendorong Kenaikan Kapasitas Produksi Petani dan Peternak Lokal
Direktur Utama Dharma Santhika, Kompiang Gede Pasek Wedha, menyatakan LoI ini menjadi tonggak penting. Dharma Santhika kini fokus menggenjot kapasitas produksi produk lokal, terutama telur ayam bebas kandang (cage free egg).
Meskipun produksi saat ini masih terbatas di angka 3.000 butir per hari, Dharma Santhika bertekad meningkatkannya hingga 15.000–20.000 butir per hari demi memenuhi kebutuhan Marriott dan jaringan hotel lainnya.
“Kami tidak hanya fokus pada telur, tetapi juga beras, sayuran, dan daging—semuanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing hotel,” ujar Kompiang.
Saat ini, Dharma Santhika telah bekerja sama dengan lebih dari 43 hotel di seluruh Bali. Kerja sama ini menjadi momentum untuk terus memperluas kapasitas dan variasi produk melalui kolaborasi dengan petani dan peternak lokal.
Dukungan Pemerintah untuk Ekonomi Kerakyatan
Kerja sama ini mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Wakil Bupati I Made Dirga menegaskan, program ini adalah bukti nyata keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan dan komitmen terhadap keberlanjutan pangan.
Program telur ayam bebas kandang, menurutnya, tidak hanya merupakan inovasi produk, tetapi juga menunjukkan perhatian pada kesejahteraan hewan dan pemberdayaan peternak lokal.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, juga menyampaikan harapannya agar seluruh hotel di bawah naungan Marriott Group International di Bali terus membuka ruang bagi produk-produk pertanian dan peternakan UMKM Tabanan.
Dukungan ini sejalan dengan implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Lokal Bali, yang merupakan wujud nyata keberpihakan terhadap produsen lokal.
Kerja sama ini memastikan bahwa pasokan kebutuhan pangan Marriott berasal dari sumber yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, sekaligus memberdayakan ekonomi lokal di tingkat akar rumput. (*)