Sabtu, September 27, 2025

Pesona Perak Kotagede: Warisan Abadi yang Terus Bersinar

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Festival Perak Kotagede 2025 menggaungkan produk kriya asli Yogyakarta yang banyak dicari wisatawan, yaitu kerajinan perak khas Kotagede.

Kota Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan kekayaan destinasi wisata dan kelezatan kuliner. Kota budaya ini juga memiliki daya tarik lain berupa beragam produk kriya yang populer.

Saat berkunjung ke Yogyakarta, banyak wisataan yang memburu produk kriya asli, salah satunya kerajinan perak khas Kotagede.

Kotagede, sebuah kemantren atau kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta, telah lama menjadi sentra kerajinan perak. Bahkan kemantren itu sudah populer sejak masa penjajahan Belanda. Ini menunjukkan bila industri kerajinan perak dan kriya logam telah menjadi ikon Kotagede selama berabad-abad.

Sebagai upaya untuk mempromosikan potensi tersebut, Kemantren Kotagede menyelenggarakan Festival Perak Kotagede 2025 di Kampung Basen pada hari Minggu, 11 Mei.

Festival ini mengusung tema “Silver Innovation: Menjaga Tradisi, Menginspirasi Masa Depan,” dengan harapan menjadi wadah yang mengintegrasikan keindahan tradisi dengan perkembangan zaman.

Kembangkan Ekspresi Seniman dan Promosikan UMKM

Selain berfungsi sebagai ajang promosi potensi budaya dan seni, festival ini bertujuan mengembangkan ekspresi para seniman perajin, kriya logam. Tak hanya itu, festival juga mempromosikan berbagai potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai produk unggulan dan daya tarik wisata Kota Yogyakarta.

“Saya optimis bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi para perajin di Kotagede,” ujar Hasto Wardoyo, Wali Kota Yogyakarta, saat meresmikan pembukaan festival.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo membuka festival. (dok:pemkotyogya)

“Apalagi wilayah ini memiliki kekhasan yakni sentra produksi perak yang tidak ada di wilayah lain,” tambah Hasto.

Program Percepatan Kotagede

Sementara itu, Mantri Pamong Praja (MPP) Kotagede, Komaru Ma’Arif mengatakan Festival Perak Kotagede 2025 dengan peserta 69 perajin dan kriya logam merupakan salah satu quick wins atau program percepatan dari kemantren.

Dalam festival ini, pihaknya juga menggandeng dua perguruan tinggi yakni Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Dua perguruan tinggi ini membantu pembuatan aplikasi berbasis website untuk para perajin di Kotagede.

“Dua perguruan tinggi ini membantu pembuatan aplikasi berbasis website. Aplikasi merupakan sistem informasi database company profile dan aplikasi AR untuk kurasi perak yang membantu perajin mempromosikan produknya,” ujar Komaru Arif.

Komaru menuturkan festival berisi berbagai kegiatan seperti pameran dan bazar kerajinan perak dan kriya. Selain itu ada workshop dan demo perajin tatah, festival kuliner dan budaya, serta silver fashion show.

“Dalam silver fashion show menampilkan koleksi fashion UMKM Kotagede yang menggunakan aksesoris perak dan kriya dari desainer lokal,” katanya.

Ia berharap festival ini akan berdampak pada meningkatnya daya saing industri perak Kotagede di pasar global. Selain itu festival mendorong produk kerajinan perak dan kriya logam yang inovatif dan berkelanjutan.

“Selain itu dapat memperkuat posisi Kota Yogya sebagai destinasi wisata budaya dan kreatif. Saya juga berharap tumbuhnya lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan perajin lokal,” ujar dia. (*)

Read more

Local News