Kamis, Juni 19, 2025

Petani Khawatir Kualitas Produksi Tembakau Rendah

Share

PanenTalks, Temanggung – Para petani di Kabupaten Temanggung merasa khawatir cuaca ekstrem selama Mei dan Juni mempengaruhi daun tembakau.

Kades Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Bandel Sukoyo mengungkapkan, cuaca ekstrem seperti sekarang bagi petani tembakau tergolong kurang bersahabat.

“Sebab tanaman tembakau di ladang berada di lereng Gunung Sumbing sudah tidak butuh banyak air. Tanaman yang terlalu banyak diguyur hujan bisa rusak, terutama pada bagian akar,” kata dia, mengutip temanggungkab.go.id.

Selain itu, kata dia, curah hujan tinggi juga berpengaruh pada daun tembakau. Dia mengharapkan, sudah mulai musim kemarau dan tidak ada lagi cuaca ekstrem kembali.

Dia mengatakan, tanaman tembakau adalah penghidupan bagi warga petani di Daerah Legoksari. Petani sudah mencoba menanam berbagai komoditas tanaman non tembakau di musim kemarau namun hasilnya tidak sesuai harapan.

Menurut dia, kultur tanah di daerah tersebut tidak bisa menyimpan air. Rupanya hanya tanaman tembakau bisa bertahan dan menghasilkan di musim kemarau. “Tembakau menjadi tumpuan dan harapan selama ini mensejahterakan masyarakat,” kata dia.

Dia mengatakan, tembakau di ladang sudah memiliki ketinggian 75 cm dan ada pula hampir satu meter.

“Harapannya bisa segera kemarau, sehingga tanaman tembakau pertumbuhannya cepat,” pungkasnya.

Petani tembakau berharap, Juni mulai kemarau panjang agar pertumbuhan dan hasil daun tembakau bisa maksimal. Cuaca seperti ini berdampak lambatnya pertumbuhan tanaman tembakau.

Petani, Ahmad mengatakan, tanaman tembakau di lereng gunung tidak tumbuh dengan baik jika daerah ini mengalami cuaca ekstrem.

“Tanaman memang membutuhkan air, terutama di masa awal tanam, setelah umur sekitar dua bulan sudah tidak banyak butuh air,” tukas dia.

Dia mengatakan, Mei dan Juni ini masih terjadi hujan dan kadang ekstrem justru menghambat pertumbuhan tanaman. Penanaman tembakau di daerah lereng gunung Sumbing sisi tenggara dan timur mulai sekitar Maret-April.

Penanaman di daerah tersebut sekitar Maret dengan ritual among tebal, yakni berdoa pada Tuhan Maha Esa agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. (*)

Read more

Local News