Jumat, Oktober 3, 2025

Petani Kopi Temanggung Diminta Terapkan Metode Petik Merah

Share

PanenTalks, Temanggung – Petani kopi di Kabupaten Temanggung menjaga kualitas panen dengan metode petik merah. Hal ini agar kualitas kopi lokal tetap mampu bersaing di tingkat nasional hingga manca negara.

“Mereka harus menghindari pola panen saat buah dalam kondisi warna hijau alias jotos atau ijo atos),” kata Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengutip temanggungkab.go.id, Kamis 17 Juli 2025.

Pihaknya meminta petani wajib mempertahankan kualitas panen kopi. Kopi asal Indonesia memiliki pesaing kuat seperti Brazil, Chilli dan Vietnam. Terlebih mampu bersaing dengan brand-brand kopi asal Lampung, Gayo, dan Bali.

“Jangan sampai kita kalah kompetitif dengan negara sentra kopi lain di dunia. Hindari panen jotos, tetap petik saat buah kopi sudah berwarna merah,” ungkap dia.

Pemerintah daerah, kata dia, tidak hanya intens terkait masalah kualitas barang saja melainkan mengoptimalkan masalah branding produk. Oleh sebab itu, pihaknya bertekad menaikkan pamor kopi Temanggung di kancah dunia. Salah satu langkahnya mengikuti berbagai ekspo atau pameran di luar daerah.

“Sehingga bergaining (posisi tawar) serta positioning (penempatan posisi) produk kopi lokal menjadi lebih baik,” kata dia.

Dia menilai, kesejahteraan petani akan berdampak bersamaan dengan harga jual pasar tinggi.

“Kualitas kopi kita sangat baik, dengan hilirisasi tepat, branding kopi Temanggung bisa bersaing dengan kopi asal daerah lain yang sudah punya nama,” katanya.

Dia berpesan, manajemen keluarga para petani ditata sebaik mungkin. Pasalnya, pemerintah tidak bisa menentukan harga pasar.

Kopi lokal, kata dia, semestinya tidak hanya menjadi tanaman berimplikasi positif pada ekonomi petani saja. Di samping itu, menjadi sajian nikmat, sekaligus kebanggaan dan harga diri warga Temanggung. (*)

Read more

Local News