PanenTalks, Tabanan – Di tengah tuntutan keberlanjutan yang kian mendesak, para peternak kambing di Desa Apuan, Baturiti, Tabanan, kini didorong untuk mengimplementasikan konsep ekonomi hijau (green economy).
Dorongan vital ini datang dari Dr. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, seorang akademisi dari Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi (FPST) Universitas Warmadewa.
Pada Sabtu, 28 Juni 2025, Dr. Agus Maha Putra Sanjaya memimpin pelatihan transformatif di Desa Apuan.
Fokus utamanya? Memberikan wawasan mendalam tentang teknik fermentasi pakan yang efisien dan ramah lingkungan.
“Konsep ekonomi hijau bukan hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga tentang menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Dr. Agus Maha.
Ia menambahkan, “Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan menerapkan teknik fermentasi, peternak bisa mengurangi ketergantungan pada pakan impor yang mahal dan tidak berkelanjutan.”
Revolusi Pakan dan Limbah: Peternakan Modern yang Bertanggung Jawab
Pelatihan ini tak hanya membahas pakan, namun juga menyoroti aspek krusial lainnya: pengelolaan limbah ternak.
Dr. Agus Maha menekankan, “Limbah yang dihasilkan dapat diolah menjadi pupuk organik. Ini bukan hanya mengurangi pencemaran, tapi juga meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Sebuah langkah nyata yang selaras dengan prinsip ekonomi hijau yang mendorong pemanfaatan sumber daya secara penuh dan berkelanjutan.
I Ketut Sandita Yasa, Ketua Kelompok Ternak Kambing Galang Kangin – salah satu kelompok yang tetap eksis dan gigih mengembangkan usahanya sejak bantuan bibit kambing pemerintah pada tahun 2021 – menyatakan antusiasmenya.
“Pelatihan ini sungguh bermanfaat. Kami belajar banyak cara untuk meningkatkan produktivitas kambing sambil tetap menjaga lingkungan,” ujarnya dengan semangat.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kuat Universitas Warmadewa dalam mendukung peternak lokal.
Melalui penerapan konsep ekonomi hijau, diharapkan peternak kambing di Desa Apuan tidak hanya mengoptimalkan hasil produksi, tetapi juga menjadi pelopor dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. (*)