Sabtu, September 27, 2025

Peternak Tuban Belajar Jaga Ternak Sehat Bersama PLN NP

Share

PanenTalks, Tuban – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui Unit Pembangkitan Tanjung Awar-Awar (UPTA) berkomitmen menjaga ketahanan pangan sekaligus kesehatan hewan ternak masyarakat.

Komitmen ini diwujudkan melalui sosialisasi pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin disease (LSD) kepada 120 peternak sekitar unit pembangkitan di Gedung Akhlak UPTA, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis (11/9).

Acara ini digelar bekerja sama dengan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (GAPUSPINDO) dan diawali dengan kunjungan ke Kandang Komunal SATRIA PADU, program CSR unggulan PLN NP UPTA yang menjadi pusat pembelajaran pengelolaan ternak kambing, domba, dan sapi secara berkelanjutan.

Para peternak mendapat edukasi dari sejumlah pakar. Dr. Ir. Hermanto dari Universitas Brawijaya menjelaskan teknik budidaya sapi, sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban, Dr. Pipin Diah Larasati, menekankan pencegahan LSD. “Meski kasus PMK dan LSD saat ini relatif minim, potensi penyebaran wabah tetap ada. Dengan potensi Tuban sebagai salah satu sentra sapi potong di Jawa Timur, penerapan biosecurity menjadi kunci menjaga keberlangsungan ternak,” ungkap Pipin.

Ketua GAPUSPINDO, Ir. Didiek Purwanto, turut mengingatkan pentingnya penerapan biosecurity di kawasan peternakan. Program SATRIA PADU sendiri terbukti meningkatkan produktivitas ternak hingga 4–5 kg per bulan, memastikan ketersediaan pakan saat musim kemarau, serta memberdayakan 157 penerima manfaat dari enam kelompok tani dan ternak.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa ketahanan energi dan pangan saling terkait. “Bagi PLN Nusantara Power, menjaga keberlanjutan tidak hanya soal energi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat sekitar. Melalui program seperti SATRIA PADU dan sosialisasi biosecurity ini, kami ingin memastikan bahwa peternakan rakyat tetap sehat, produktif, dan mampu menopang ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena dinilai mampu meningkatkan kesadaran terhadap bahaya penyakit ternak sekaligus membuka peluang peningkatan kesejahteraan peternak secara berkelanjutan.

Read more

Local News