Jumat, Oktober 24, 2025

PKK Jateng Minta Program Penanganan Stunting Terus Dioptimalkan

Share

PanenTalks, Semarang – Tim Penggerak PKK Jawa Tengah meminta program penanganan stunting serta penurunan angka kematian ibu dan bayi terus optimal.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin mengatakan, peran kader penting dalam menangani masalah stunting dan AKI/AKB di Jawa Tengah.

“Program PKK berkaitan langsung dengan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” kata dia, Selasa 21 Oktober 2025.

Dia mengatakan, berdasarkan laporan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Jawa Tengah pada 2024 sebesar 17,1 persen. Angka tersebut turun dari 2023 tercatat 20,7 persen.

Berdasarkan sata Dinas Kesehatan, hingga Agustus 2025, total angka kematian ibu dan bayi di Jawa Tengah sebanyak 270 jiwa. Angka ini menurun dari 2024 yang mencapai 427 jiwa.

Tahun 2025, kata dia, prevalensi angka stunting bisa ditekan hingga 14 persen. Oleh sebab itu, dia meminta kader PKK di Jateng, untuk mengoptimalkan program-program.

Salah satunya,regenerasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Bekerja sama dengan BKKBN, para kader PKK mengajak masyarakat bergotong royong membantu keluarga berisiko stunting.

“Genting yang sudah diinisiasi dan digerakkan oleh BKKBN, Genting merupakan satu gerakan orang tua asuh mencegah stunting, ini masif di Jawa Tengah,” ucap Nawal.

Pihaknya terus mengoptimalkan program Kencan Bumil, Kenali dan Cek Kesehatan Ibu Hamil, penyempurnaan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

Melalui program itu, kader PKK di Jateng memantau dan mengawasi. Mulai dari fase prahamil, fase kehamilan, fase persalinan hingga fase nifas. (*)

Read more

Local News