Kamis, Oktober 23, 2025

PLN NP Dorong Transisi Energi Lewat Biomassa

Share

PanenTalks, Lampung – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui anak usahanya, PLN NP Services, kembali meneguhkan langkah konkret dalam mendukung transisi energi bersih nasional dengan meresmikan Unit Produksi Biomassa Bandar Lampung (UPBBL).

Fasilitas ini menjadi pabrik biomassa pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi Rotary Dryer, yang mampu menghasilkan biomassa berkualitas tinggi untuk mendukung program co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Sumatera.

Peresmian UPBBL yang berlokasi di Jalan Lintas Sumatera KM 15, Tarahan, Lampung, dihadiri oleh Direktur Operasi Pembangkitan Batu Bara PLN NP, M. Irwansyah Putra; Direktur Utama PLN Nusantara Power Services, Jakfar Sadiq; Komisaris Utama PLN NP Services, Suwarno; serta Manajer PLN NP UP Tarahan, Suwarno.

Dengan kapasitas produksi mencapai 70 ton biomassa per hari atau sekitar 23.100 ton per tahun, UPBBL siap memastikan pasokan biomassa yang kontinyu, berkualitas, dan berkelanjutan. Hasil produksi biomassa ini akan digunakan untuk mendukung co-firing di sejumlah PLTU, termasuk PLTU UP Tarahan.

Keunggulan utama fasilitas ini terletak pada mesin Rotary Dryer, yang mampu menurunkan kadar air (moisture) hingga 20 persen lebih baik dibandingkan metode konvensional. Teknologi tersebut menghasilkan woodchip berkualitas dengan nilai kalor (Gross Calorific Value/GCV) di atas 3.500 kCal/kg.

Selain memberikan manfaat lingkungan, kehadiran UPBBL juga membawa dampak sosial dan ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 90 persen tenaga kerja di unit ini berasal dari warga lokal, sedangkan bahan baku kayu seluruhnya dipasok dari wilayah sekitar seperti Bergen, Tanjung Bintang, Way Kanan, Mesuji, dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa peresmian UPBBL merupakan bukti nyata komitmen PLN NP dalam mewujudkan pembangkitan hijau dan berkelanjutan.

“PLN Nusantara Power terus berinovasi dalam memperkuat ekosistem energi bersih di Indonesia. Kehadiran UPBBL bukan hanya menambah kapasitas pasokan biomassa untuk co-firing, tetapi juga menjadi simbol kemandirian energi daerah melalui pemberdayaan sumber daya dan tenaga kerja lokal. Langkah ini adalah bagian dari upaya besar kami menuju target Net Zero Emission 2060,” ujar Ruly.

Direktur Operasi Pembangkitan Batu Bara PLN NP, M. Irwansyah Putra, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan fasilitas tersebut. “Berdirinya UPBBL menandai bertambahnya infrastruktur hijau di lingkungan PLN Nusantara Power Group sekaligus memperkuat rantai pasok biomassa nasional. Inisiatif ini sangat penting untuk mendorong transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” katanya.

Sepanjang 2024, PLN NP berhasil memproduksi 69 GWh listrik hijau melalui penerapan co-firing biomassa sebesar 1,57 persen dari total kapasitas pembangkit. Dengan beroperasinya UPBBL, kontribusi tersebut diproyeksikan meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Fasilitas ini juga diperkirakan mampu menurunkan emisi karbon hingga 12,7 juta kilogram CO₂ per tahun, sekaligus menghemat konsumsi batu bara PLTU Tarahan sebesar 3,36 persen, setara dengan kontribusi co-firing sebesar 14,05 persen.

Direktur Utama PLN NP Services, Jakfar Sadiq, menegaskan komitmennya untuk menjaga efisiensi dan keberlanjutan operasional unit baru ini. “Kami berharap dukungan penuh dari PLN Nusantara Power agar UPBBL dapat beroperasi secara optimal dan terus menghadirkan biomassa berkualitas bagi PLTU di wilayah Sumatera,” ujarnya.

Peresmian UPBBL ditutup dengan pelepasan truk pengiriman perdana hasil produksi ke PLTU UP Tarahan, menandai dimulainya operasional penuh fasilitas tersebut.

Kehadiran UPBBL menjadi tonggak penting dalam perjalanan transisi energi di Indonesia, memperkuat kemandirian energi lokal, menekan emisi karbon, serta membuka peluang ekonomi hijau bagi masyarakat Lampung dan sekitarnya.

Read more

Local News