PanenTalks, Jakarta-PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero), mencatat peningkatan penjualan listrik hingga 63,41 TWh sepanjang 2024—naik 17% dari target.
“Kami tidak hanya fokus pada output, tapi juga efisiensi dan keberlanjutan,” ujar Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah. Ia menambahkan bahwa Biaya Pokok Produksi (BPP) juga berhasil ditekan 11,4% lewat optimalisasi bauran energi.
Keandalan operasional turut meningkat, dengan indikator teknis seperti EFOR dan EAF berhasil melampaui target baik di PLTU maupun Non-PLTU.
“Saya mengapresiasi pencapaian luar biasa PLN NP,” kata Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat PLN.
Selain kelistrikan, PLN NP juga meraih pendapatan non-listrik Rp985,59 miliar dari proyek di Malaysia, Bangladesh, dan Timor Leste. Emisi karbon juga berhasil ditekan hingga 110% dari target.
“Kami siap mendukung transisi energi dan menjaga tata kelola yang kuat,” tegas Ruly. PLN NP saat ini tengah menyelesaikan pembangunan pembangkit 1.589,9 MW di berbagai wilayah Indonesia.