Sabtu, September 27, 2025

Prabowo-Gibran Pacu Swasembada Pangan, NTP Terus Meroket!

Share

PanenTalks, Jakarta – Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, komitmen terhadap petani Indonesia bukan sekadar janji, melainkan inti dari program unggulan yang kini tengah berjalan masif.

Visi ambisius Indonesia meraih swasembada pangan secepatnya telah menjadi napas setiap insan pemerintah, termasuk Badan Pangan Nasional (NFA), membawa harapan baru bagi jutaan petani di seluruh negeri.

Ditemui usai menghadiri Kongres Tani dalam rangkaian Musyawarah Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Jakarta pada Selasa (24/6), Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dengan tegas menyatakan, “Swasembada pangan itu berbanding lurus dengan kesejahteraan petani.

Sebuah filosofi yang menjadi fondasi bagi program-program hilirisasi pangan yang digalakkan, memastikan produksi dalam negeri selalu menjadi prioritas utama.

Arief menambahkan, “Misalnya Badan Pangan Nasional selalu mempersiapkan harga di tingkat petani dengan baik. Ini krusial karena jadi aspek mendasar terhadap laju produksi pangan dalam negeri. Petani kita semangat nandur, tentu produksi tak akan pernah kendur.”

Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka. Indikator kesejahteraan petani, Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis BPS, menunjukkan tren positif. Maret tahun ini mencatat NTP tertinggi dalam lima tahun terakhir dengan 123,72, dan di Mei masih bertahan di angka 121,15, jauh melampaui Mei 2024 (116,71).

Komitmen pemerintah tak berhenti pada harga. “Kami di Badan Pangan Nasional juga konsisten memastikan aktivitas pascapanen bagi petani selalu ada,” terang Arief. Berbagai program hilirisasi pangan digalakkan agar produk petani terserap optimal oleh pasar dan masyarakat.

Salah satu jurus jitu yang terus digelorakan NFA adalah Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM adalah operasi pasar murah yang menyediakan pangan pokok strategis langsung dari petani lokal, memastikan masyarakat mendapatkan akses pangan terjangkau dan petani memperoleh keuntungan yang layak.

Ke depan, program hilirisasi pangan akan semakin masif. Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar melalui program Makan Bergizi Gratis yang memerlukan pasokan pangan kontinyu dari petani lokal, didukung oleh 1.843 SPPG (Sentra Pengolahan Pangan Gizi) yang akan didirikan.

Tak hanya itu, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dengan target 80 ribu unit se-Indonesia akan menjadi salah satu lini bisnis yang menyerap gabah petani. “Pemerintah saat ini sangat berpihak pada petani pangan dalam negeri,” tegas Arief.

Ketua Umum HKTI yang juga Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut menegaskan keberpihakan Presiden Prabowo.

“Kita sekarang memiliki seorang Presiden yang mempunyai keberpihakan kepada petani dan sektor pertanian di Indonesia,” ujar Fadli, mengingat rekam jejak Prabowo sebagai Ketua Umum HKTI hingga 2015 dan Ketua Dewan Pembina HKTI sejak 2015 hingga kini.

“Prabowo dinilai mempunyai satu komitmen yang luar biasa terhadap petani dan sektor pertanian, sehingga menjadikan sektor pangan, terutama swasembada pangan sebagai prioritas dalam pembangunan kita sekarang ini,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam pidato kuncinya menekankan pentingnya pengembangan lembaga penelitian pertanian.

“Saya titip satu saja, lembaga penelitian kita dihidupkan,” seru Rachmat.

Ia menekankan perlunya optimalisasi penanaman lahan dengan komoditas pangan yang paling dibutuhkan rakyat, serta penguasaan teknologi dari bibit hingga pengolahan untuk memastikan Indonesia bangkit sebagai lumbung pangan dunia.

Dengan sinergi kuat antara pemerintah, petani, dan seluruh elemen masyarakat, harapan untuk meraih swasembada pangan yang berbanding lurus dengan kesejahteraan petani kini bukan lagi mimpi, melainkan target yang sedang diwujudkan. (*)

Read more

Local News