Rabu, November 12, 2025

Praktik di Klaten, Mahasiswa UNY Dituntut Mengajar Kreatif

Share

PanenTalks, Klaten – Bagaimana mengajar kreatif menjadi tuntutan bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang memulai kegiatan Praktik Kependidikan (PK) di SMAN 1 Karang Anom, Klaten.

Sebanyak sembilan mahasiswa UNY melakoni Praktik Kependidikan yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Praktik ini menjadi bagian krusial dalam proses pembentukan calon pendidik.

Dr. Eko Budiyanto, dosen pembimbing UNY, menegaskan pengalaman langsung di ruang kelas sangat penting bagi mahasiswa. Pasalnya ini bisa memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap realitas pendidikan yang tidak sepenuhnya ada di bangku kuliah.

“Melalui PK ini, mahasiswa akan mendapat pengalaman langsung dalam mengajar, mulai dari merancang hingga mengevaluasi proses pembelajaran,” kata Eko.

Kolaborasi Mahasiswa dan Guru

Eko menyampaikan bahwa sembilan mahasiswa yang mengikuti program ini berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam. Mulai dari pendidikan Matematika, Bahasa Indonesia, hingga Fisika. Perbedaan ini bakal memberi warna tersendiri dalam proses pembelajaran di sekolah.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan guru pembimbing dalam kegiatan praktik ini.

“Semua pihak bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman,” ucapnya.

Sambutan positif datang dari Kepala SMAN 1 Karang Anom, Masjhur Tjahjanto, yang mengingatkan bahwa praktik di lapangan memiliki tantangan tersendiri dibanding teori di ruang kuliah. Ia berharap mahasiswa aktif berdiskusi dan terbuka terhadap masukan dari guru di sekolah.

Menurut dia ada tuntutan guru bisa mengajar kreatif. Dengan demikian suasana kelas bisa hidup.

“Guru zaman sekarang perlu mengajar dengan cara yang menarik. Mahasiswa harus belajar bagaimana menyusun metode pembelajaran yang strategis agar suasana kelas lebih hidup,” kata Masjhur.

Eksplorasi Mengajar Kreatif

Menurutnya, kemampuan beradaptasi dengan kondisi siswa dan dinamika kelas menjadi kunci bagi calon guru masa depan. Ia mendorong mahasiswa untuk menjadikan PK sebagai wadah eksplorasi ide-ide mengajar kreatif.

Tak hanya soal pendekatan pembelajaran, Masjhur menyinggung tantangan penggunaan teknologi di kalangan pelajar, terutama ponsel. Ia berharap mahasiswa tidak melihatnya semata sebagai hambatan, melainkan peluang.

“Kalau bisa, jadikan ponsel sebagai alat bantu yang justru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Tapi jangan sampai guru sendiri justru terlalu bergantung,” ujarnya.

Melalui program ini, para mahasiswa UNY tidak hanya memahami teknis mengajar. Mereka juga mampu merancang strategi pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tantangan zaman dan karakteristik peserta didik masa kini. (*)

Read more

Local News