Rabu, Juni 18, 2025

Prevalensi Stunting di Kota Semarang Februari 2025 Meningkat

Share

PanenTalks, Semarang Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyebut data prevalensi stunting sempat mengalami kenaikan dari 1,04 persen pada Januari 2025 menjadi 2,7 persen pada Februari 2025. Namun demikian, tren jangka panjang menunjukkan penurunan signifikan dari 29,7 persen pada 2019 menjadi 10,4 persen pada 2023.

“Stunting bukan sekadar urusan gizi, tetapi menyangkut masa depan sebuah generasi. Karena itu, tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah. Kita butuh gerakan bersama, butuh perubahan budaya masyarakat dalam mempersiapkan generasi sejak dari kandungan,” kata Agustina saat menjadi narasumber dalam talkshow bertajuk “Inovasi untuk Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting” di Hotel Gets Semarang, Selasa 15 April 2025.

Agustina menekankan, pentingnya penurunan stunting sebagai baseline pertumbuhan anak.

“Penanganan stunting ini menjadi sangat penting bagi saya dan bagi kita semua. Karena ini menjadi landasan awal, apakah seorang anak bisa tumbuh hebat, sehat, dan bermanfaat di kemudian hari. Kalau struktur tubuh secara fisik dan psikologis tidak terbentuk sejak awal, maka dampaknya bisa jangka panjang,” tukasnya.

Agustina menyampaikan, pada tahun 2025 Pemkot Semarang tengah menyusun Peraturan Wali Kota serta pembaruan SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sebagai bentuk keseriusan dalam memperkuat sistem.

“Meski sudah banyak upaya dilakukan, kasus stunting masih terjadi. Ini membuktikan bahwa kerja keras belum boleh berhenti. Kita harus menjadikan pencegahan stunting sebagai budaya, bukan sekadar program. Untuk itu, kita butuh dukungan semua pihak tokoh masyarakat, dunia usaha, hingga keluarga di tingkat rumah tangga,” imbuh Agustina.

Pemerintah Kota Semarang telah meluncurkan sejumlah program inovatif dalam upayanya mempercepat penurunan stunting seperti TUGU MUDA, SANPIISAN, Pelangi Nusantara, Daycare Rumah Pelita, DASHAT, hingga platform digital Web Siaga Stunting.

Seluruhnya dikerjakan melalui pendekatan lintas sektor dengan dukungan CSR termasuk dari Tanoto Foundation. Tanoto Foundation telah terlibat dalam program seperti Rumah Anak SIGAP, pelatihan PMBA, penyusunan strategi komunikasi perubahan perilaku serta kampanye publik menyasar kesadaran masyarakat. (*)

Read more

Local News