Sabtu, September 27, 2025

Produk Pangan IKM Siap Bersaing Lewat Standar Keamanan Pangan

Share

PanenTalks, Jakarta-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) pangan agar semakin serius menerapkan standar keamanan pangan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa standardisasi menjadi syarat penting untuk menjaga kualitas, melindungi konsumen, sekaligus memperkuat daya saing.

“Dengan menerapkan standardisasi, produk IKM pangan akan semakin terjaga kualitasnya dan mendapat kepercayaan lebih besar dari konsumen. Hal ini juga ikut mendukung perkembangan usaha mereka,” kata Agus, Sabtu (6/9).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menambahkan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar yang berhubungan langsung dengan kesehatan manusia. Karena itu, keamanan pangan wajib dijaga di seluruh rantai produksi.
“Berdasarkan PP Nomor 86 Tahun 2019, setiap pihak yang terlibat dalam produksi, penyimpanan, hingga distribusi pangan wajib memenuhi persyaratan sanitasi sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Reni menjelaskan, Ditjen IKMA terus mendorong penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Produksi Olahan yang Baik (CPPOB) serta Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
“GMP dan HACCP adalah pedoman yang mengatur bagaimana perusahaan memproduksi pangan secara aman, bermutu, dan layak konsumsi,” tuturnya.

Sebagai tindak lanjut, Kemenperin menyelenggarakan Pendampingan Penyusunan Dokumen HACCP untuk 10 IKM pangan terpilih. Batch pertama pada Juni diikuti APB Sambal, PT Rahasia Kuliner Surga, CV Kreasi Pangan Global, PT Crispy Salad Moonbite, dan PT Imago Randau Harmoni. Sementara batch kedua pada 19–21 Agustus 2025 melibatkan CV Kims Pangan Jaya, Novio Fresh, PT Battenberg Tiga Indonesia, PT Inovasi Pangan Global, dan PT Kawani Jadi Berkat.

“Kami harap program ini bisa mendorong pelaku IKM pangan untuk lebih percaya diri memperluas pasarnya serta naik kelas melalui penerapan standar keamanan pangan,” kata Reni.

Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Bayu Fajar Nugroho menegaskan bahwa workshop dan pendampingan ini merupakan bagian dari transformasi IKM pangan menuju industri yang berdaya saing internasional.
“Sektor makanan dan minuman adalah penyedia lapangan kerja sekaligus penggerak ekonomi lokal yang berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Bayu menambahkan, produk IKM pangan Indonesia memiliki potensi besar menembus pasar ekspor.
“Kami ingin pelaku IKM pangan terus semangat memperkuat pondasi usaha, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan daya saing produk. Dengan begitu, IKM pangan Indonesia dapat berdiri sejajar dengan pelaku industri global,” harapnya.

Read more

Local News