PanenTalks, Nganjuk – Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer produk peralatan rumah tangga berbahan plastik produksi PT Mitramulia Makmur (MMM) dengan merek Moorlife ke Filipina dan untuk pertama kalinya ke Romania. Pelepasan ekspor senilai USD 411,73 ribu atau sekitar Rp6,7 miliar itu berlangsung di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Menteri Perdagangan yang akrab disapa Mendag Busan, capaian ekspor ini menunjukkan konsistensi dan kinerja PT MMM yang terus meningkat. “Terima kasih kepada Moorlife–PT MMM atas capaian ekspornya yang luar biasa. Kinerja ekspor yang terus tumbuh ini tentu akan berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan ekspor meningkat, produksi dalam negeri pun naik dan membuka lebih banyak lapangan kerja,” ujar Mendag Busan.
Ia menjelaskan, produk Indonesia kini memiliki daya saing tinggi di pasar global. “Struktur ekspor kita sudah berubah signifikan. Kini sektor industri pengolahan menjadi yang terbesar, menggantikan pertambangan. Bahkan, banyak produk UMKM sudah masuk ke ritel-ritel dalam negeri,” katanya.
Menurutnya, peningkatan kualitas produk membuat Indonesia tidak hanya mampu menembus pasar ekspor, tetapi juga memperkuat pasar domestik. “Dengan produk yang berkualitas, kita bisa membendung serbuan produk impor,” tegas Mendag Busan.
Dalam kesempatan itu, Mendag juga mengapresiasi sektor perbankan seperti Bank Jatim atas dukungannya terhadap pelaku usaha ekspor. “Dukungan pembiayaan sangat penting agar pelaku usaha bisa menembus pasar global. Saya harap bantuan seperti ini tidak hanya untuk usaha besar, tapi juga UMKM agar mereka bisa segera ekspor,” ujarnya.
Busan menambahkan, pemerintah terus berkomitmen memperluas akses pasar ekspor melalui penyelesaian berbagai perundingan dagang. “Kami baru saja menyelesaikan perundingan Indonesia–Uni Eropa CEPA, dan pada 24 September 2025, kami juga menandatangani Indonesia–Canada CEPA. Ini langkah nyata memperkuat penetrasi pasar global,” jelasnya.
Kemendag, lanjutnya, memiliki 46 perwakilan dagang di 33 negara yang aktif mendorong UMKM untuk ekspor. Sepanjang Januari–Agustus 2025, pihaknya telah memfasilitasi 462 kegiatan business matching dengan total nilai transaksi mencapai USD 90,9 juta. “Sebanyak 70 persen UMKM yang ikut program ini baru pertama kali ekspor, dan sebagian besar transaksi dilakukan secara daring,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga menjalankan program Desa Bisa Ekspor dengan target 2.600 desa, di mana 741 di antaranya sudah siap ekspor. “Melalui program ini, pelaku UMKM mendapatkan pelatihan, pendampingan desain, serta dukungan pembiayaan dari berbagai lembaga. Jika sudah siap, mereka akan kami masukkan ke program UMKM BISA Ekspor,” tambahnya.
Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, nilai ekspor nasional produk perangkat makan dan dapur dari plastik mencapai USD 13,79 juta dalam periode Januari–Juli 2025, dengan pertumbuhan rata-rata 22,19 persen dalam lima tahun terakhir. Nilai ekspor ke Filipina sebesar USD 98,18 ribu, sedangkan ke Romania USD 101,17 ribu.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut mengapresiasi langkah Kemendag. “Kami berterima kasih atas kolaborasi yang baik antara Kemendag dan pemerintah daerah. Program pelatihan ekspor seperti ECP terbukti dimanfaatkan optimal oleh pelaku usaha daerah,” ujarnya.
Pendiri sekaligus Presiden Moorlife, Hermanto Tanoko, juga menyampaikan apresiasinya. “Kini Moorlife telah hadir di berbagai belahan dunia, bahkan sampai ke Romania. Ini bukti komitmen kami untuk terus mendorong pertumbuhan ekspor. Dukungan Kemendag memberi energi baru untuk memperluas pasar dan memperkuat posisi kami sebagai merek lokal berkualitas global,” tutur Hermanto.