PanenTalks, Semarang – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Sarif Abdillah mendorong produksi ikan sidat di Kabupaten Cilacap agar meningkat. Peningkatan produksi ikan bisa mendongkrak perekonomian wilayah memiliki tiga kecamatan ini.
“Saat ini produksi ikan sidat di daerah itu masih tergolong rendah, dengan kapasitas hanya mencapai 2–3 ton setiap bulan,” ungkap Sarif Abdillah, Selasa 15 Juli 2025.
Menurut dia, jumlah tersebut belum mampu untuk memenuhi permintaan pasar, terutama untuk kegiatan ekspor. Cilacap menjadi penghasil utama sidat di Pulau Jawa, dengan luasan lahan budi daya sidat mencapai 17,8 hektare. Pada 2023, hasil produksi budi daya sidat mencapai 27,36 ton.
Melihat jumlah produksi, kata dia, sebagai peluang bagus karena ikan sidat di Jepang mulai habis. “Sehingga mencari pasokan dari negara lain. Karena itu, hal yang utama saat ini adalah bagaimana bisa meningkatkan produksinya,” kata dia.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, jumlah kolam budidaya ikan sidat di Kabupaten Cilacap masih sedikit. Oleh sebab itu, produksi ikan sidat masih minim. Di lain sisi, potensi ekspor sidat cukup besar dan menjanjikan.
“Karena itu, pemerintah daerah perlu terus melakukan upaya pengembangan melalui pembinaan dan pendampingan terhadap pembudidaya termasuk penambahan kolam atau cluster budidaya sidat baru,” kata dia.
Salah satunya, kata Sarif, adalah dengan menjalin kolaborasi bersama berbagai pihak, termasuk melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Cilacap.
“Potensi pengembangan budidaya sidat di Cilacap sangat besar, hanya saja masih membutuhkan pendampingan dan dukungan untuk dapat berkembang secara optimal,” kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.
Dia mengharapkan, ada teknologi maupun inovasi dalam budidaya sidat ini karena akan menambah nilai ikan sidat untuk keperluan ekspor. Dia mencontohka, ikan sidat tidak jual dalam bentuk basah melainkan sudah dalam bentuk pengolahan.
“Ikan sidat besar difilet dan diolah menjadi unagi, bisa diekspor, dan itu premium. Ini menambah value,” kata dia. (*)