PanenTalks, Gunungkidul – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan produksi perikanan tangkap di provinsi ini mencapai 7.000 ton sepanjang tahun 2025.
Hingga akhir Mei 2025, data DKP DIY mencatat total produksi perikanan tangkap di wilayah pesisir selatan DIY telah mencapai sekitar 2.000 hingga 3.000 ton.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP DIY, Catur Nur Amin, optimistis target tersebut akan tercapai. “Kami yakin target tahun ini bisa tercapai,” ujar Catur di Yogyakarta pada Kamis (29/5).
Meskipun masih jauh dari target tahunan, Catur yakin jumlah produksi akan terus meningkat.
Hal ini seiring masuknya musim panen ikan di beberapa titik pendaratan utama di DIY.
“Kalau lihat tren tiap tahun, produksi bisa melonjak pada paruh kedua tahun karena ada musim ikan layang dan tongkol yang biasanya melimpah di perairan Gunungkidul,” jelasnya.
Catur menambahkan, kondisi musim pancaroba saat ini tidak terlalu berdampak signifikan terhadap aktivitas nelayan, terutama bagi mereka yang memiliki armada yang tangguh. Namun, tantangan justru muncul saat fase bulan terang.
Kondisi ini membuat permukaan laut terlalu terang, sehingga ikan cenderung berenang ke kedalaman.
“Kalau musim pancaroba, asal kapalnya masih bagus, nelayan tetap bisa melaut. Tapi saat bulan terang, itu yang jadi kendala karena ikan sulit naik ke permukaan,” katanya.
Beberapa jenis ikan yang mendominasi hasil tangkapan nelayan di DIY pada musim ini meliputi tongkol, tuna, cakalang, serta ikan layang.
Ikan layang menjadi komoditas andalan dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng, Gunungkidul
Editor: Rahmat