PanenTalks, Yogyakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor perikanan. Hal tersebut disampaikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY dalam seminar bertajuk Zero Waste dan Pangan Akuatik pada Program Makan Bergizi Gratis.
Dalam sambutannya, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) DIY Aria Nugrahedi menyoroti potensi besar produk perikanan dalam mendukung ketahanan gizi masyarakat serta kontribusinya terhadap ekonomi lokal.
“Produk perikanan merupakan bagian dari tradisi hidup masyarakat di Indonesia yang memiliki kandungan gizi tinggi, kaya protein dan mikronutrien,” ujar Aria.
Ia menambahkan bahwa sektor perikanan memiliki peluang besar jika dikelola oleh komunitas lokal secara mandiri, karena menyediakan sumber protein hewani yang sehat dan terjangkau.
Menurut Aria, transformasi konsumsi pangan berbasis akuatik memerlukan dukungan teknologi, penguatan pasar lokal yang adil, serta tata kelola yang baik. Ia pun menekankan pentingnya sinergi antara program MBG dan potensi sumber daya lokal.
“Saya berharap dalam pelaksanaan program ini diperlukan peran aktif, khususnya dalam hal produk-produk lokal perikanan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu mendapatkan dampak ekonomi yang berkembang atau berputar terkait dengan program ini,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pelibatan masyarakat dalam pengelolaan produk perikanan berperan penting dalam rantai pasok dapur MBG yang tersebar di wilayah DIY. Aria menyebut hal ini tidak hanya mendukung efektivitas pelaksanaan program, tetapi juga mampu membangun budaya makan ikan serta menggerakkan ekonomi lokal.
“Ini sebuah langkah strategis di mana program nasional disambut dengan inovasi-inovasi, percepatan-percepatan tidak hanya terlaksananya program, tetapi bagaimana bisa budaya makan ikan itu juga bisa didorong sekaligus perekonomian perputaran ekonomi yang ada di masyarakat juga bisa nantinya ikut dikembangkan,” katanya.
Wakil Ketua DPRD DIY Budi Waljiman yang turut hadir dalam acara tersebut juga mengungkapkan dukungannya terhadap program MBG. Menurutnya, inisiatif ini berdampak langsung pada perputaran ekonomi melalui belanja negara yang dialirkan ke masyarakat.
“Para pelaku UMKM untuk mengambil kesempatan dan bersinergi bersama. Sehingga dapur MBG itu jalan, anak-anak mendapatkan makanan bergizi, dan ekonomi berputar,” ujar Budi.
Ia berharap manfaat dari program ini dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat DIY dan menjadi salah satu strategi jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut. (*)
