Jumat, Oktober 3, 2025

Program Speling di Jateng Sudah Jangkau 436 Desa

Share

PanenTalks, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melaporkan 436 desa dan menyasar 52.463 warga pedesaan sudah terlayani Program Speling (program dokter spesialis keliling) hingga 12 September 2025.

Program tersebut dalam praktiknya erintegrasi dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah melayani 7.588.087 orang di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menambahkan, masyarakat di desa banyak belum terdeteksi oleh dokter spesialis.

“Para warga tidak mengetahui deteksi dini mengenai tuberkulosis (TBC) dan penyakit lainnya. Begitu Speling menyentuh masyarakat secara langsung, tracing (pelacakan) mengenai TBC dan penyakit lain bisa digenjot,” kata dia saat menghadiri acara simposium ilmiah peringatan 100 tahun RSUP Dr Kariadi, Sabtu 13 September 2025.

Oleh sebab itu, dia mendorong RSUP Dr Kariadi Semarang untuk ikut serta dalam menciptakan pelayanan kesehatan paripurna. Caranya dengan menerjunkan dokter-dokter spesialis memberikan pelayanan kesehatan di desa-desa.

“Jadi satu abad ini boleh berbangga. Tapi lebih bangga lagi kalau RSUP Dr Kariadi Semarang ikut mewarnai pelayanan kesehatan masyarakat di kampung-kampung,” kata Luthfi.

Dia berharap besar kepada RSUP Dr Kariadi untuk ikut terlibat dalam program tersebut, sehingga layanan kesehatannya bisa dinikmati hingga sampai desa-desa.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menambahkan, RSUP Dr Kariadi Semarang harus menjadi sentra pelayanan kesehatan di Jawa Tengah.

“Untuk itu RSUP Dr Kariadi harus bisa memberikan pelayanan yang sifatnya paripurna, yang paling canggih. Kualitas layanan saya minta untuk ditingkatkan,” katanya.

Sementara untuk menciptakan rumah sakit menjadi rujukan masyarakat dari berbagai daerah termasuk luar negeri, Budi menekankan pada beberapa hal. Sepertinya menjamin kualitas layanan. Kemudian rumah sakit juga harus melakukan pendidikan dan riset yang bagus. Berikutnya adalah memiliki tata kelola yang bagus.

“RSUP Dr Kariadi tidak boleh pintar sendiri, harus mengampu rumah sakit daerah untuk meningkatkan kualitas,” katanya. (*)

Read more

Local News