Minggu, Juli 27, 2025

Program Tagana Masuk Sekolah, 14 SD Jadi Percontohan

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Program Tagana atau Taruna Siaga Bencana tahun 2025 kembali berlangsung di Kota Yogyakarta. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar Tagana 2025 di lingkungan Sekolah Dasar (SD).

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana sejak usia dini. Untuk tahun ini, sebanyak 14 SD di Kota Yogyakarta menjadi bagian dari pelaksanaan program ini. Hingga pertengahan tahun, program telah berlangsung di tujuh sekolah.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Thissani Indian Musi, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kebencanaan. Tujuannya untuk menanamkan pemahaman dan kesiapsiagaan menghadapi bencana sejak dini.

“Program ini sesuai dengan MoU antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01 Tahun 2019 dan Nomor 04 Tahun 2019. Tentang mitigasi bencana pada satuan pendidikan melalui program Tagana Masuk Sekolah,” jelas Tissa beberapa waktu lalu.

Thissani menambahkan, Tagana merupakan relawan berbasis masyarakat yang telah mendapat pembinaan dari Kementerian Sosial. Relawan memiliki kompetensi di berbagai bidang seperti dapur umum, layanan psikososial, serta pengelolaan pengungsian.

Dalam pelaksanaannya, program ini mencakup penyuluhan, visualisasi materi, dan simulasi lapangan. Mulai dari simulasi gempa bumi, jalur evakuasi, dan titik kumpul yang berlangsung di sekolah.

“Anak-anak SD memiliki memori yang kuat. Dengan pendekatan visual dan praktik langsung, kami berharap mereka mampu mengingat dan menerapkan pengetahuan ini. Jika suatu saat terjadi bencana, baik di sekolah maupun di rumah mereka tidak panik. Tahu apa yang harus mereka lakukan, bahkan bisa menjadi pemimpin evakuasi di lingkungan sekitarnya,” lanjutnya.

Salah satu kegiatan penanggulangan kebencanaan di sekolah. (dok:pemkotyogya)
Baru Fokus di Tingkat SD

Meski sasaran program mencakup PAUD hingga SMP, keterbatasan anggaran membuat pelaksanaan tahun ini masih fokus pada tingkat SD yang jumlahnya cukup banyak di Kota Yogyakarta.

Sementara itu, Staff Tata Usaha SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, Prima Mahardika Sukmana, yang turut berpartisipasi dalam program ini, menyambut baik inisiatif tersebut.

Lebih lanjut, Prima mengatakan, kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi seluruh warga sekolah.

“Beberapa waktu lalu siswa kami mengikuti praktik penanganan gempa bumi dan sosialisasi menghadapi kebakaran. Respon mereka sangat positif dan antusias. Ini sangat membantu mereka memahami apa yang harus mereka lakukan saat menghadapi bencana,” kata Sukmana, Selasa, 22 Juli 2025.

Oleh sebab itu, lanjut Prima, program ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas cakupannya di tahun-tahun mendatang. Guna menciptakan masyarakat yang tanggap dan tangguh menghadapi bencana sejak dini. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News