Senin, Agustus 18, 2025

Proyek SUTET 500 kV Gilimanuk-Antosari Demi Ketahanan Listrik

Share

PanenTalks, Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali bersama PT PLN (Persero) mengambil langkah serius dalam mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik di Pulau Dewata.

Rapat koordinasi dipimpin Gubernur Bali, Wayan Koster, dengan jajaran PLN UIP Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) pada Rabu (23/7) di Denpasar, membahas percepatan pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Gilimanuk-Antosari. Proyek ini membentang di Kabupaten Jembrana dan Tabanan.

Executive Vice President Konstruksi Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Ratnasari Sjamsudin, menjelaskan bahwa pembangunan SUTET 500 kV Gilimanuk-Antosari adalah Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2025-2034.

“Proyek ini bertujuan menjaga keandalan dan memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Bali, mengingat pertumbuhan kelistrikan yang cukup tinggi,” ujar Ratnasari.

Data menunjukkan bahwa konsumsi listrik di Bali pada Februari 2025 mencapai beban puncak 1189 MW. Meskipun daya mampu pembangkit (Daya Mampu Netto/DMN) sebesar 1519 MW dan Daya Mampu Pembangkit (DMP) 1388 MW, cadangan energi yang tersedia hanya sekitar 199 MW.

Sementara itu, estimasi pertumbuhan kelistrikan di Bali mencapai 6% atau sekitar 60 MW per tahun. Saat ini, pasokan energi Bali didominasi oleh batu bara (38,8%), LNG (16,8%), MFO (2%), HSD (12,5%), dan Sistem Kelistrikan Jawa-Bali (29,9%).

Untuk mengatasi keterbatasan cadangan energi, PT PLN (Persero) telah menyiapkan beberapa strategi mitigasi:

Jangka Pendek: Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen (34 MW) dan penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MWp, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 220 MW, serta Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) 200 MW.

Jangka Menengah: Penambahan kapasitas pembangkit sebesar 450 MW.

Jangka Panjang: Penyelesaian Proyek SUTET 500 kV Jawa-Bali.

Gubernur Wayan Koster menyambut baik rencana PLN ini. Ia menegaskan bahwa sebagai tujuan wisata utama dunia, Bali membutuhkan kepastian pasokan listrik yang berkelanjutan.

“Kita butuh kepastian listrik secara berkelanjutan. Jangan sampai terjadi blackout seperti kemarin lagi,” ungkap Koster, merujuk pada insiden pemadaman listrik sebelumnya.

Gubernur Koster berharap upaya PLN untuk memperkuat sistem kelistrikan di Bali dapat selaras dengan program Bali Mandiri Energi yang berfokus pada sumber energi ramah lingkungan. Menurutnya, pengembangan energi bersih akan meningkatkan citra pariwisata Bali.(*)

Read more

Local News