PanenTalks, Denpasar – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) memperkuat ekosistem ekonomi lokal Bali dengan menggelar pelatihan bisnis bertajuk “Navigating the Impact: Yuk, Jadi Retailer yang Dapat Diandalkan!” di Quest Hotel San Denpasar.
Inisiatif ini berfokus pada peningkatan kapasitas dan daya saing puluhan pemilik toko retail tradisional di Bali agar mampu beradaptasi dan berkembang di tengah laju perubahan tren pasar dan tantangan era digital.
Pelatihan ini menyoroti integrasi teknologi sebagai kunci efisiensi operasional dan perluasan jangkauan pasar.
Peserta dibekali strategi inovatif untuk memastikan toko tradisional tetap kompetitif dan relevan di tengah dominasi retail modern dan platform digital.
Public Affairs Manager CCEP Indonesia, Made Pranata Wibawa Ade Putera, menyatakan, berkomitmen mendukung pertumbuhan industri retail tradisional.
Pelatihan dan pendampingan ini dirancang agar mereka dapat bertransformasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar saat ini, memaksimalkan potensi besar yang mereka miliki.”
Materi yang disajikan meliputi modernisasi aspek bisnis, seperti penataan produk untuk daya tarik toko, manajemen produk kedaluwarsa yang efektif, dan adopsi layanan pembayaran digital kode QR untuk mempermudah transaksi.
Selain itu, peserta juga mempelajari konsep tata letak toko modern, penempatan kulkas, hingga strategi promosi kreatif melalui platform digital guna meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar.
Antusiasme datang dari pelaku usaha, salah satunya Heru Yulianto, SE, pemilik Toko Mikhailla di Denpasar.
“Saya senang CCEP bisa hadir memberi solusi dan pelatihan agar kami bisa mencari cara lain untuk menjaga pertumbuhan penjualan dan bisnis kami,” tuturnya.
Sebagai wujud dukungan berkelanjutan, CCEP Indonesia memberikan pendampingan bisnis selama satu bulan penuh serta kesempatan memperoleh apresiasi dalam bentuk reward dan grand prize.
Inisiatif ini menegaskan peran CCEP Indonesia sebagai mitra strategis dalam pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan, melampaui fokusnya di industri minuman. (*)
