Sabtu, September 27, 2025

Pungutan Wisatawan: Dana Vital untuk Kelestarian Budaya Bali

Share

PanenTalks, Denpasar – Komitmen Bali untuk melestarikan budaya adiluhung terus diperkuat. Gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkapkan optimisme tinggi terhadap pungutan wisatawan asing sebagai tulang punggung pembiayaan pelestarian budaya dan lingkungan Pulau Dewata.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali, Gubernur Koster memaparkan potensi fantastis, mencapai Rp340 miliar per tahun, yang akan digelontorkan sepenuhnya untuk menjaga keunikan Bali.

Pungutan yang digagas melalui Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2025 ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Hingga akhir Juni, dana yang terkumpul telah menyentuh angka Rp168 miliar, atau setara dengan Rp933 juta per hari.

Angka ini menjadi bukti nyata kesadaran dan kontribusi positif dari para wisatawan untuk keberlanjutan Bali.

“Jika tren positif ini terus berlanjut, kami perkirakan penerimaan dari pungutan wisatawan asing dapat mencapai Rp340 miliar dalam setahun,” tegas Gubernur Koster belum lama ini.

Ia menambahkan bahwa dengan pemberlakuan Perda dan Pergub baru, Pemprov Bali berharap adanya peningkatan signifikan penerimaan pada periode Agustus hingga Desember mendatang.

Untuk mengoptimalkan penerimaan ini, Pemprov Bali juga telah menjalin kerja sama erat dengan berbagai pihak di sektor hulu dan hilir, termasuk hotel-hotel.

Prioritas Alokasi Dana: Melindungi Budaya dan Lingkungan

Gubernur Koster menjelaskan, setiap rupiah dari pungutan ini akan dialokasikan sesuai dengan amanat Perda Nomor 2 Tahun 2025.

Prioritas utama adalah untuk perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali. Ini mencakup berbagai upaya, mulai dari revitalisasi situs-situs bersejarah, dukungan untuk seniman dan pelaku budaya, hingga program konservasi lingkungan yang krusial bagi keberlangsungan ekosistem Pulau Dewata.

Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan kepariwisataan budaya Bali, serta pembiayaan operasional pungutan itu sendiri. Ini memastikan bahwa infrastruktur pariwisata tetap prima dan layanan yang diberikan kepada wisatawan semakin berkualitas, sejalan dengan nilai-nilai budaya lokal.

Komitmen ini tidak hanya memperkuat kemandirian finansial Bali dalam menjaga warisan budayanya, tetapi juga mengirimkan pesan jelas bahwa pariwisata di Bali adalah simbiosis mutualisme. Wisatawan tidak hanya menikmati keindahan Bali, tetapi juga turut berkontribusi langsung pada keberlanjutan dan kelestarian budayanya yang menjadi daya tarik utama.(*)

Read more

Local News