PanenTalks, Yogyakarta — Inovasi produk pupuk terbaru dari PT Senopati Agung Semesta hadir sebagai solusi ramah lingkungan meningkatkan kesuburan tanah dan ketahanan tanaman.
Memanfaatkan pengolahan limbah tebu menjadi pupuk hayati berkualitas, Pucamadu, Guru Tani, Bio Ratu dan Pro Bio-XL menjawab tantangan pertanian modern kerap bergantung pada pupuk kimia.
Manager Pemasaran PT Senopati Agung Semesta, Alvin Wicaksono menjelaskan, SAS hadir sebagai bagian dari solusi pertanian modern Indonesia dengan produk-produk berkualitas tinggi.
Formulasi mendukung hasil tani optimal dan berkelanjutan. Pada produk Pucamadu Gold memiliki fokus memperbaiki struktur tanah rusak. Hal ini bisa terjadi akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan. Manfaat lain meningkatkan nutrisi tanaman agar hasil panen tidak mudah rontok saat berbuah.
“Ini baru mau kami launching, kami buat khusus versi gold-nya. Fokusnya untuk pembenahan tanah dan penguatan nutrisi tanaman,” ujar Alvin, Rabu 21 Mei 2025.
Pupuk ini juga meningkatkan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Di samping mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit dan hama.
Kandungan utamanya berupa mikroorganisme aktif dan bakteri baik bekerja langsung di zona akar.
“Dengan pupuk ini, tanaman menjadi lebih kuat dan produktif, bahkan di tanah yang sebelumnya keras atau miskin nutrisi,” tambahnya.
Aneka pupuk hayati dapat menekan biaya produksi hingga 30–50 persen karena mengurangi kebutuhan pupuk kimia. Alvin memastikan, semua produk aman telah mendapat izin dari Kementerian Pertanian dan hasil pengujian laboratorium.
Produk lain, produk insektisida dan pestisida hayati ramah lingkungan. “Produk PT. SAS baik Puca Madu, Guru Tani, Bio Ratu dan Bio-XL sudah bisa belanja secara daring di marketplace yang ada” ungkap Alvin Wicaksono manager pemasaran PT SAS.

Sementara itu, Tobias Santosa dari Tim Edukasi & Konsultasi Pertanian Guru Tani, membenarkan, negara agraris seperti Indonesia masih mengimpor bahan pangan dari luar negeri. Inovasi di bidang pertanian dan peternakan itu, produksi bahan pangan akan terpenuhi.
Tobias juga menyampaikan, produk dengan label Guru Tani dan Pucamadu ini sebagai pupuk hayati mengandung beragam mikroba hidup.
Mikroba ini membantu tanaman menyerap nutrisi lebih efektif, memperbaiki kondisi tanah, serta meningkatkan resistensi terhadap penyakit.
“Banyak petani mulai beralih karena pupuk kimia semakin mahal dan membawa dampak buruk seperti tanah jadi keras, tanaman kerdil, atau pertumbuhannya terhambat,” kata Tobias.
Dia menjelaskan, produk pupuk dari pabrik Madukismo, mengikuti siklus panen tebu. Setelah panen gula, pengelolaan limbah dan pengolahan menjadi pupuk organik. Dalam lima tahun terakhir, pupuk ini untuk proyek-proyek pemerintah.
Pucamadu juga menyediakan aneka produk khusus per jenis tanaman. Seperti kakao, untuk sayuran, buah-buahan secara spesifik antara lain melon, semangka, durian, dan lainnya. Pestisida nabati berbahan alami aman bagi lingkungan.
Pucamadu siap menjadi solusi jangka panjang untuk pertanian berkelanjutan dengan 25 varian.
“Produk pupuk ini bisa untuk 20 kali penyemprotan tanaman semusim atau 25-40 tanaman keras,” paparnya.
PT Senopati Agung Semesta juga menyediakan layanan konsultasi gratis untuk membantu petani memaksimalkan penggunaan produk ini di lahan. Dengan modal awal Rp500.000, masyarakat dapat bergabung menjadi distributor resmi di tingkat kecamatan. (*)
Editor : Hendrati Hapsari