Sabtu, Juli 12, 2025

Realisasi KUR Tembus Rp131,84 Triliun, Pemerintah Siapkan Terobosan Baru

Share

PanenTalks, Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencatat kinerja yang mengesankan di semester pertama 2025.

“Capaian KUR semester I 2025 cukup positif. Yang lebih penting, 60 persen penyaluran KUR berhasil masuk ke sektor produksi sesuai target kita. Ini menunjukkan KUR benar-benar mendorong produktivitas UMKM,” ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan KUR di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Hingga 30 Juni 2025, total penyaluran KUR telah mencapai Rp131,84 triliun atau 45,86 persen dari target tahun 2025. Dana tersebut menjangkau 2,28 juta debitur, dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di level 2,38 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan NPL kredit UMKM umum yang tercatat sebesar 4,36 persen.

Airlangga mengungkapkan, dua kebijakan baru telah disiapkan untuk mendukung visi Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo. “Salah satu terobosan yang disiapkan adalah kemudahan penyaluran KUR untuk sektor pertanian pangan, khususnya komoditas tebu,” jelasnya.

Ia menyoroti kondisi kritis sektor gula nasional. “Bayangkan, 86 persen tanaman tebu milik rakyat sudah menua dan perlu segera diremajakan. Tanpa intervensi cepat, mimpi swasembada gula akan sulit dicapai. Kemudahan KUR untuk sektor pertanian khususnya komoditas tebu rakyat hadir sebagai solusi konkret,” tegas Airlangga.

Melalui kebijakan ini, petani tebu yang pernah mengakses kredit komersial kini tetap bisa mengajukan KUR. Pemerintah juga memberi kelonggaran bagi mitra usaha (off-taker) untuk memvalidasi kelompok tani binaan mereka, mempercepat pencairan dana. Bahkan, penerima KUR binaan mitra off-taker dapat dibebaskan dari syarat agunan tambahan, karena agunan cukup berupa usaha yang dibiayai.

Terobosan kedua adalah skema KUR untuk sektor perumahan yang mendukung Program Tiga Juta Rumah. “Sektor perumahan memiliki multiplier effect ekonomi yang dahsyat. Setiap rupiah yang masuk akan menghasilkan Rp1,74 output ekonomi. Belum lagi potensi menyerap 13,8 juta tenaga kerja per tahun. Ini bukan sekadar membangun rumah, tapi membangun masa depan ekonomi,” jelas Airlangga.

Melalui skema ini, pelaku UMKM seperti developer, kontraktor, dan pedagang bahan bangunan bisa mengakses kredit hingga Rp5 miliar dengan subsidi bunga 5 persen. Sementara di sisi permintaan, UMKM yang ingin membeli, membangun, atau merenovasi rumah untuk usaha dapat memperoleh kredit hingga Rp500 juta dengan bunga berjenjang antara 6 hingga 9 persen dan tenor maksimal lima tahun.

Untuk mengakomodasi program tersebut, pemerintah menambah plafon KUR 2025 sebesar Rp117 triliun, di luar plafon yang telah ditetapkan. Penambahan ini turut disertai anggaran subsidi bunga sebesar Rp1,2 triliun.

Airlangga juga menyoroti capaian inklusi keuangan. “Lebih dari satu juta pelaku usaha mengakses KUR untuk pertama kalinya, dan setengah juta lainnya berhasil naik kelas. Ini membuktikan KUR bukan sekadar memberi ikan tetapi benar-benar memberikan kail dan mengajarkan cara memancing,” katanya.

Kerja sama dengan pemerintah daerah pun menunjukkan hasil nyata. Data dari 1,87 juta calon debitur potensial yang diunggah oleh pemda berhasil dikonversi menjadi 1,27 juta debitur aktif. Tiga provinsi yang mencatat tingkat konversi tertinggi adalah Maluku Utara, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

Selain KUR, program Kredit Alsintan juga terus berkembang. “Sebanyak 15 bank penyalur sudah siap menyalurkan dana murah untuk mekanisasi pertanian,” tambahnya. Di sisi lain, Kredit Industri Padat Karya (KIPK) saat ini masih dalam tahap finalisasi regulasi.

Untuk menjaga momentum tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran subsidi bunga sebesar Rp38,28 triliun untuk tahun 2025. Dengan performa semester pertama yang positif, pemerintah optimistis target penyaluran hingga akhir tahun akan terlampaui.

“KUR, Kredit Alsintan, KIPK, dan berbagai program pembiayaan pemerintah bukan hanya tentang modal, tapi juga harapan. Melalui inovasi berkelanjutan dan sinergi seluruh pihak, KUR akan terus menjadi tulang punggung pemberdayaan ekonomi rakyat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Menko Airlangga.

Read more

Local News