PanenTalks, Jakarta – Rempah-rempah Indonesia kembali menarik perhatian pasar internasional. Melalui misi dagang bertajuk “Where Spices Tell Stories” ke Belanda pada 29 Oktober–1 November 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, mengatakan capaian ini menjadi sinyal positif bagi peningkatan ekspor produk rempah dan bumbu Indonesia. Menurutnya, keberhasilan tersebut mencerminkan tingginya minat pasar Eropa terhadap kualitas rempah Nusantara.
“Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa,” ujar Fajarini di Jakarta, Rabu.
Beberapa jenis rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi itu dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum tersebut, para pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang ini diikuti oleh sepuluh pelaku usaha Indonesia. Mereka berkesempatan menjajaki kerja sama langsung dengan mitra Eropa dan memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi sejumlah importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari sistem impor dan distribusi rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Kemendag juga mengadakan pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025. Pertemuan tersebut membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan Indonesia.

