Sabtu, September 27, 2025

Research Group Agribisnis UNS Ajarkan Nilai Tambah Olahan Susu di Boyolali

Share

PanenTalks, Solo – Research Group Agribisnis Berkelanjutan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pengolahan susu menjadi yoghurt. Hal ini sebagai upaya untuk peningkatan nilai tambah komoditas susu dan pemberdayaan ekonomi pada perempuan peternak.

Program ini merupakan bagian dari Hibah Grup Riset (HGR) UNS tahun 2025 dan dirancang untuk menjawab tantangan rendahnya nilai jual susu mentah. Selain itu selama ini tantangan yang dihadapi yakni mengenai keterbatasan ketrampilan pengolahan di tingkat rumah tangga peternak. 

Sebanyak 20 anggota KWT mengikuti pelatihan yang meliputi teknik pasteurisasi, fermentasi dengan bakteri probiotik, variasi rasa, pengemasan higienis dan pemasaran. Ketua Tim Pelaksana Fanny Widadie menjelaskan kegiatan ini tidak hanya fokus untuk peningkatan ketrampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan usaha yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal. 

”Boyolali merupakan sentra susu sapi, namun nilai tambahnya belum optimal. Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi usaha KWT dari pemasok susu mentah menjadi pelaku usaha olahan yang mandiri dan berdaya saing,” jelasnya di Balai Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, (16/6/2025).

Materi pelatihan pembuatan yoghurt mencakup pengenalan yoghurt, proses pasteurisasi susu, teknik fermentasi menggunakan bakteri probiotik, variasi rasa, pengemasan yang higienis dan menarik, serta pemasaran. 

”Para peserta selain diberikan materi tentang yoghurt juga dilatih praktik pembuatan yoghurt secara langsung. Di akhir kegiatan diberikan peralatan dan bahan kepada KWT Desa Brajan,” ujar Fanny. 

Kegiatan ini juga memiliki keterkaitan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Fanny berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah susu, mengurangi ketergantungan pada tengkulak dan memperkuat kemandirian ekonomi warga.(*)

Editor: Ratih Kusumawanti

Read more

Local News