Kamis, Oktober 2, 2025

Restorasi Tiga Sungai di Yogyakarta Atasi Sedimentasi

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta memulai kegiatan restorasi tiga sungai besar yang membelah Kota Yogya. Bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Gerakan Bersih Sungai Kota Yogya pada 6 Juli 2025 lalu.

Acara soft launching ini berlangsung di Bendung Mergangsan, Minggu, 24 Agustus 2025. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan mengatasi masalah utama sungai-sungai di Kota Yogya yaitu pendangkalan akibat sedimentasi.

“Banyak sungai di Kota Yogya mengalami pendangkalan karena tertimbun material sehingga aliran air terganggu. Kondisi ini jika kita biarkan akan menurunkan kualitas air dan merusak ekosistem sungai. Karena itu, perlu pengerukan secara terukur menggunakan alat berat,” jelas Hasto.

Untuk mendukung kegiatan ini, pemkot menerjunkan dua alat berat jenis excavator ke sejumlah titik rawan sedimentasi. Restorasi ini berlangsung di tiga sungai, yakni Sungai Code, Sungai Winongo, dan Sungai Gajahwong.

Pengerukan di Sungai Code akan mencakup sepanjang 2 kilometer, sementara di Sungai Gajahwong sejauh 500 meter, dan di Sungai Winongo antara 500 meter hingga 1 kilometer.

Pemkot memanfaatkan material hasil pengerukan, yang terdiri dari lumpur, pasir, batu, dan berbagai endapan lainnya. Material tersebut berguna untk keperluan umum, seperti menguruk atau meninggikan lahan-lahan Pemkot yang belum berfungsi.

Hasto dengan tegas melarang penjualan material hasil pengerukan ini. Ia juga menekankan bahwa kegiatan restorasi ini akan menjadi agenda rutin. Paling tidak empat kali dalam setahun ke depannya.

“Material pengerukan ini bisa berguna untuk mengurug lahan Pemkot yang belum berfungsi. Sehingga pemanfaatannya optimal. Yang jelas, saya tegaska tidak ada proses jual beli untuk material ini,” tegasnya.

Memberi Banyak Manfaat

Pihaknya menaruh harapan besar terhadap kegiatan ini. Ia pun optimistis jika aliran Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong kembali bersih, lancar, dan sehat, maka sungai dapat memberikan manfaat luas bagi warga maupun Kota Yogya.

“Bila aliran tiga sungai ini terjaga kebersihannya, tidak hanya ekosistem yang pulih, tetapi juga bisa mendongkrak daya tarik pariwisata Kota Yogya. Sungai bisa menjadi ruang hidup yang indah sekaligus daya tarik wisata baru bagi masyarakat dan wisatawan,” ungkapnya.

Proses pengerukan di Bendung Mergasan. (dok:pemkotyogya)

Orang nomor satu di Kota Yogya ini pun mengajak masyarakat untuk tetap berpartisipasi menjaga kebersihan sungai, mengurangi sampah plastik, serta tidak membuang limbah rumah tangga ke sungai.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, Vicky Ariyanti, menegaskan bahwa restorasi sungai tidak hanya sebatas pekerjaan fisik. Lebih jauh, kegiatan ini juga bertujuan mengembalikan fungsi ekologis sungai agar menjadi bagian penting dari tata ruang kota.

“Restorasi ini bukan sekadar pengerukan material. Kami ingin menghadirkan sungai sebagai ruang terbuka hijau yang hidup, asri, dan masyarakat bisa menikmati. Harapannya, keberadaan Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong ke depan dapat menjadi penyangga ekosistem sekaligus paru-paru kota,” jelasnya. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News