Rabu, Juni 18, 2025

RI Tawarkan Potensi Karbon Terbesar Asia

Share

PanenTalks, Jakarta-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajak para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas dari dalam dan luar negeri untuk bergabung dalam industri penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS) di Indonesia.

“Dunia saat ini selalu berpikir bagaimana membangun industrialisasi dengan pendekatan green energy dan green industry. Salah satu cara mewujudkannya adalah menangkap emisi karbon, CO2-nya,” ujar Bahlil dalam pidatonya di Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) ke-49 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5).

Bahlil menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon terbesar di Asia Pasifik. “Potensi kita untuk saline aquifer mencapai 572,77 gigaton, dan untuk depleted reservoir sebesar 4,85 gigaton,” jelasnya.

Ia juga menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan industri CCS dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) dengan menghadirkan regulasi yang pro-investasi.

“Aturannya sudah kita buat, dan saya tawarkan kepada Bapak Ibu semua. Silakan masuk. Lebih cepat, lebih baik. Kita kasih sedikit relaksasi, sweetener. Tapi kalau nanti sudah booming baru masuk, sweetener-nya tidak akan sebaik sekarang,” kata Bahlil secara lugas.

Untuk memperkuat ekosistem CCS-CCUS di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan 30 izin pemanfaatan data kepada 12 kontraktor antara 2021 hingga 2024. Izin tersebut mendukung pelaksanaan studi CCS dan CCUS di 19 lokasi strategis di seluruh Indonesia.

Beberapa lokasi yang terlibat dalam studi ini antara lain Lapangan Arun, Corridor, Sakakemang, Betung, Ramba, Asri Basin, ONWJ, Jatibarang, Gundih, Sukowati, Abadi, South Natuna Sea Block B, dan Lapangan Tangguh di Bintuni, Papua.

Sebagai informasi, CCS adalah teknologi yang menangkap karbondioksida (CO2) dari sumber emisi, kemudian menyimpannya di bawah tanah untuk jangka panjang. Sedangkan CCUS adalah versi lanjutan yang memanfaatkan CO2 sebagai bahan baku baru di sektor industri.

Read more

Local News