Sabtu, Juni 21, 2025

Ribuan Mahasiswa UGM Siap Mengabdi di 35 Provinsi 

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Sebanyak 8.038 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) terdiri 287 unit akan terjun di 35 provinsi, 122 kabupaten/kota, dan 236 kecamatan di Indonesia.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan, program KKN-PPM UGM memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan di tingkat akar rumput.

“Arah baru orientasi KKN-PPM UGM ke depan tidak hanya menitikberatkan pada peran mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi juga perlu fokus pada penentuan tema lebih strategis,” kata Rektor dalam pidato pengarahannya di Lapangan Pancasila, Jumat 20 Juni 2025.

Menurutnya, peran aktif mahasiswa UGM memperkuat ketahanan pangan desa. Selain itu, menanamkan nilai kepekaan sosial dan kepemimpinan berkelanjutan bagi generasi muda.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si mengapresiasi, UGM telah mempertahankan program KKN dalam mendorong kontribusi kampus bagi pembangunan di daerah. 

Menteri menegaskan berbagi tema program KKN PPM UGM sejalan dengan agenda pemerintah untuk mendorong agar UMKM berfokus pada produk siap ekspor.

“Kami punya program UMKM bisa ekspor, mahasiswa bisa membantu identifikasi mana usaha masyarakat yang memiliki potensi ekspor,” ucapnya

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, menyebut jumlah peserta KKN-PPM UGM Periode 2 tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan KKN-PPM UGM dalam satu periode.

KKN-PPM UGM periode 2 mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Menghadapi Perubahan Iklim melalui KKN-PPM UGM”. Hal ini guna mendukung peningkatan produksi pangan daerah serta pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.

Ketahanan pangan menjadi isu krusial di tengah ancaman perubahan iklim semakin nyata. Desa sebagai wilayah produsen pangan utama menghadapi tantangan serius. Mulai dari cuaca ekstrem, penurunan produktivitas lahan, hingga kerentanan terhadap bencana alam.

Perubahan iklim berdampak langsung pada siklus pertanian, ketersediaan air, dan pola tanam, sehingga mengancam keberlanjutan pasokan pangan. Oleh karena itu, pendekatan berbasis desa sangat penting untuk membangun sistem pangan tangguh.

“Penguatan kapasitas petani lokal, diversifikasi komoditas, dan adopsi teknologi ramah lingkungan menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan ini,” ucapnya.

Daerah terjauh dan terluar pada tim KKN-PPM periode 2 tahun ini berada di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Riau. Kania Irianty, Ketua Tim Mendaka Mimika akan terjun ke Kampung Atuka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Sailal Arimi, M.Hum. mengungkapkan kebanggaab atas perjuangan mahasiswa hingga bisa mengabdi ke masyarakat Siak.

“Tentunya bukan perjalanan yang mudah. Program yang kami usung adalah membangun desa wisata Dayun secara digital. Pemerintah daerah ingin agar Kota Siak sebagai pusat kebudayaan Indonesia,” ujarnya.

Editor : Hendrati Hapsari

Read more

Local News