Sabtu, September 27, 2025

Ribuan Peserta Ikuti Seleksi Masuk Perguruan Tinggi 2025

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Ujian Mandiri (UM) Computer Based Test (CBT) 2025 sekitar 34.627 peserta di Yogyakarta dan Jakarta.

Ujian berlangsung dua tahap yaitu 1–5 Juli di Yogyakarta dengan 26.522 peserta dan 7–12 Juli di Jakarta dengan 8.105 peserta.

UGM menegaskan komitmen sebagai kampus inklusif dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Sebanyak delapan peserta dari kelompok disabilitas turut serta dalam ujian. Terdiri atas tiga peserta disabilitas rungu, satu peserta dengan disabilitas mental serta empat peserta disabilitas fisik.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia menyatakan, pelaksanaan UM UGM 2025 merupakan bentuk nyata dari semangat kampus kerakyatan mengedepankan kesetaraan akses pendidikan.

“UGM terus berupaya untuk menciptakan sistem pendidikan tinggi inklusif, membuka ruang bagi siapapun untuk berkembang, termasuk mereka memiliki kebutuhan khusus,” kata dia.

Pihaknya ingin memastikan seluruh calon mahasiswa mendapatkan pengalaman adil dan manusiawi dalam proses seleksi masuk UGM.

UGM melibatkan Unit Layanan Disabilitas (ULD) bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan, GMC UGM, K3 K5L serta relawan mahasiswa. Pendampingan menyesuaikan kebutuhan peserta. Mulai dari aksesibilitas fisik, perangkat bantu hingga asistensi teknis di ruang ujian.

Pendekatan kolaboratif ini menjadi salah satu elemen penting keberhasilan UGM dalam menyelenggarakan proses seleksi berkeadilan dan tidak diskriminatif. Kehadiran berbagai unit pendukung mencerminkan semangat UGM terus bergerak menuju sistem pendidikan berorientasi pada keadilan sosial dan keberlanjutan.

Salah satu peserta, Ifanda (18) dari Probolinggo merupakan penyandang disabilitas mental, menyampaikan, kesan positif terhadap pelaksanaan ujian.

“Alhamdulillah, ujiannya lancar. Tadi sempat ada kendala saat pengecekan karena anting saya tidak bisa dicopot, tapi secara keseluruhan pelayanannya sangat baik. Saya merasa terlayani dengan adil,” tuturnya.

Sementara itu, peserta asal Riau, Rakhmat (18) memiliki disabilitas fisik, juga merasa nyaman selama mengikuti proses seleksi.

“Dari gerbang sudah diarahkan oleh Pak Satpam yang sangat baik. Arahan menuju ruang ujian jelas, dan semuanya ramah. Layanannya bagus sekali,” ungkapnya. (*)

Editor : Hendrati Hapsari

Read more

Local News