PanenTalks, Jakarta – Pemerintah bergerak cepat mengatasi fluktuasi harga jagung pakan di tingkat peternak unggas. Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung segera diimplementasikan agar para peternak layer mandiri dapat memperoleh jagung pakan dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog.
“Stok Cadangan Jagung Pemerintah yang ada di Bulog akan disiapkan SPHP buat para peternak layer. Totalnya 52.400 ton jagung, akan dirilis harganya Rp 5.500 per kilogram buat peternak unggas. Sisanya subsidi ditanggung pemerintah,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Arief menegaskan, kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. “Sesuai arahan Bapak Presiden, pemerintah harus menjaga dan melindungi petani dan peternak dalam negeri tanpa terlewat. Swasembada pangan bisa tercapai kalau produsen dalam negeri kuat,” ujarnya.
Sebelumnya, peternak unggas mengalami kesulitan karena harga jagung di lapangan jauh di atas Harga Acuan Penjualan (HAP). “Rata-rata harga jagung per 1 September ada di Rp 6.628 per kilogram, padahal HAP-nya Rp 5.800. Makanya SPHP ini penting untuk membantu peternak dalam negeri,” jelas Arief.
Ia menegaskan, harga SPHP dipatok khusus. “Pokoknya intinya Rp 5.500 per kg buat peternak. Jadi ini bisa bantu produksi telur dengan harga bagus sampai akhir tahun,” tambahnya.
Untuk penerima program, NFA sudah meminta data peternak layer mandiri kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. “Ini sama seperti program SPHP jagung pakan yang sudah berjalan dengan baik sebelumnya,” kata Arief.
Per 30 Agustus 2025, stok CJP yang dikelola Bulog mencapai 63,8 ribu ton dengan kondisi simpan yang masih segar. Sebanyak 95,5 persen berada dalam rentang usia simpan di bawah enam bulan.
“Setelah Bulog menyerap jagung dari petani saat panen raya lalu, sekarang memang sudah waktunya disalurkan ke peternak unggas. Dalam waktu dekat, NFA akan menugaskan Bulog untuk pelaksanaan SPHP jagung perdana di 2025 ini,” jelas Arief.
Ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas jagung juga sudah diatur. HPP jagung pipilan kering di tingkat petani Rp 5.500 per kg (kadar air 18–20 persen). Sementara HPP di gudang Bulog Rp 6.400 per kg (kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 ppb).
Program SPHP jagung sendiri pernah berjalan di tahun-tahun sebelumnya. Pada 2023 realisasinya mencapai 27,6 ribu ton, sementara pada 2024 melonjak hingga 275,5 ribu ton. “Kami berharap program ini terus mendukung perekonomian melalui peternakan unggas yang kompetitif dan produktif,” pungkas Arief.