Jumat, Juni 13, 2025

SAE SEMAR BUDAL Jadi Komitmen Ketahanan Pangan di Lapas

Share

PanenTalks, Kendal – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menguatkan komitmen dukung program ketahanan pangan melalui penebaran benih ikan nila dan bandeng di lahan SAE SEMAR BUDAL, di Lapas Terbuka Kelas II B Kendal.

“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergitas jajaran pemasyarakatan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi, Rabu 11 Juni 2025/

Kegiatan itu menjadi langkah strategis dalam merealisasikan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Selain itu, mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam memberdayakan warga binaan melalui pembinaan kemandirian produktif.

Program ini menggunakan lahan seluas 910.685 m² menjadi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bertajuk SAE SEMAR BUDAL.

Kata SEMAR berasal dari tokoh pewayangan menggambarkan kebijaksanaan dan humanisme. Sedangkan, BUDAL berarti langkah atau keberangkatan menuju kehidupan baru dan lebih baik.

Dia menyebutkan, penebaran benih ikan di dua lokasi utama yaitu SAE SEMAR BUDAL 1 seluas 20.000 m². Terdiri dari Sembilan kolam untuk ikan nila salin. Sedangkan, SAE SEMAR BUDAL 2 seluas 15.600 m² terdiri dari dua kolam berisi ikan patin dan ikan bandeng.

“Ini adalah langkah penting yang tidak hanya mengoptimalkan pemanfaatan lahan milik negara, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan berkelanjutan memberi manfaat langsung bagi warga binaan dan masyarakat,” kata Fonika Affandi.

Dia melanjutkan, Sistem Pembelajaran Berbasis Produksi mendekatkan fungsi pembinaan dan penghidupan nyata. Pihaknya ingin warga binaan tidak hanya sekadar menjalani masa pidana melainkan mendapatkan bekal moral, spiritual, dan keterampilan. Hal ini bertujuan agar bisa hidup bermartabat setelah bebas.

Program ini, kata dia, mengharapkan SAE SEMAR BUDAL menjadi contoh nyata bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang pembinaan tertutup, tetapi juga tentang pemberdayaan terbuka.

Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membentuk insan-insan lebih mandiri, produktif, dan siap berkontribusi positif di tengah masyarakat setelah menjalani masa pidana.

“Dengan semangat gotong royong dan pendekatan edukatif,” terang dia. (*)

Read more

Local News